KABARBURSA.COM-PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI akan mengalirkan dividen sebesar 50persen dari laba bersih yang tercatat pada tahun buku 2023, dengan total senilai Rp 10,45 triliun. Angka pembagian dividen ini mengalami peningkatan sebesar 42,76persen dari total dividen yang dicatat pada tahun buku 2022, yang mencapai Rp 7,32 triliun.
Nilai dividen BBNI untuk tahun buku 2023 diukur sebesar Rp 280,49 per saham. Dengan harga saham BBNI yang diperdagangkan pada kisaran Rp 6.000 per saham pada Kamis 7 Maret 2024 , yield dividen BBNI terhitung mencapai 4,67persen.
Dengan mempertimbangkan saham milik pemerintah yang mencapai 60persen dari total saham, maka BBNI akan mentransfer dividen sebesar Rp 6,27 triliun ke rekening Kas Umum Negara.
Sementara itu, 50persen sisanya dari laba, atau senilai Rp 10,45 triliun, akan dijaga sebagai saldo laba ditahan.
Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menegaskan bahwa peningkatan rasio pembayaran dividen menjadi 50persen pada tahun ini beriringan dengan kinerja keuangan yang positif dari BBNI, dengan pencapaian laba bersih sebesar Rp 20,9 triliun pada tahun 2023.
Pencapaian positif ini diperoleh meskipun menghadapi berbagai tantangan eksternal pada tahun 2023, termasuk peningkatan risiko geopolitik, tingkat inflasi yang tinggi, suku bunga global yang naik, dan perlambatan ekonomi di Tiongkok, ungkap Royke, pada Senin 4 Maret 2024.
Berikut adalah jadwal pembayaran dividen BBNI berdasarkan pengumuman di Bursa Efek Indonesia:
- Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 14 Maret 2024
- Ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 15 Maret 2024
- Cum dividen di pasar tunai: 18 Maret 2024
- Ex dividen di pasar tunai: 19 Maret 2024
- Recording date: 18 Maret 2024
- Pembayaran dividen: 2 April 2024