KABARBURSA.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan bahwa terdapat dua emiten yang belum memenuhi ketentuan saham free float hingga awal April 2024. Padahal batas waktu pemenuhan tersebut telah berlalu pada akhir Desember 2023.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan jika perusahaan yang belum memenuhi persyaratan tersebut sudah memiliki komitmen untuk memenuhi ketentuan tersebut dan sedang menunggu eksekusinya. "Saya tidak sebut nama. Di proses kemarin kami melakukan monitoring ada kondisi tertentu, perusahaan melakukan komitmen pelaksanaan free float. Jadi itu berhubungan pemegang saham dan sudah rencanan tinggal menunggu ekskusinya," tutur Nyoman saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Senin 1 April 2024.
Sebagai informasi, saham free float merupakan saham yang dimiliki oleh minoritas investor dengan kepemilikan kurang dari 5 persen dan dapat ditransaksikan di pasar reguler. Saham ini tidak termasuk saham yang dimiliki oleh manajemen maupun saham treasuri.
Berdasarkan Ketentuan V.1. dari Peraturan No. I-A, persyaratan tersebut adalah jumlah saham free float paling sedikit 50 juta saham dan paling sedikit 7,5 persen dari jumlah saham tercatat. Kedua, jumlah pemegang saham paling sedikit 300 investor. Jika perusahaan tidak dapat memenuhi aturan tersebut, otoritas bursa tidak segan memasukkan perusahaan ke papan pemantauan khusus.
Meskipun Nyoman tidak menyebutkan nama perusahaan yang bersangkutan, ia menegaskan bahwa otoritas bursa akan terus memantau semua perusahaan untuk memastikan pemenuhan aturan free float. "Dalam hal komitmen yang sudah jelas misalnya sudah ditetapkan tanggal Rapat Umum Pemegang Saham, itu kami berikan kesempatan," katanya
Diketahui, dua saham yang belum memenuhi aturan free float di antaranya adalah PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) dan PT Bank Permata Tbk (BNLI). Namun demikian, dua saham bank swasta tersebut tidak masuk ke papan pemantauan khusus. (Yub/Dev)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.