KABARBURSA.COM - Bank Indonesia (BI) baru-baru ini merilis survei permintaan dan penawaran pembiayaan perbankan untuk bulan Februari 2024. Dalam survei tersebut, terungkap bahwa kebutuhan pembiayaan baru dari kelompok rumah tangga mengalami peningkatan. Persentase rumah tangga yang menambah utang pada bulan Februari 2024 mencapai 12,5persen, naik dari 12,1persen pada bulan sebelumnya.
Mayoritas pembiayaan rumah tangga berasal dari bank umum, namun selain perbankan, leasing dan koperasi juga menjadi sumber pembiayaan utama yang diminati oleh rumah tangga. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan pembiayaan baru dari rumah tangga meningkat, dengan banyak rumah tangga memilih untuk mengajukan utang kepada berbagai lembaga keuangan, termasuk bank umum, leasing, dan koperasi.
Persentase pembiayaan rumah tangga yang berasal dari pinjaman bank umum berada di kisaran 39,8persen, meningkat dibanding bulan sebelumnya, 35persen. Sementara yang berasal dari sumber pembiayaan lain yakni leasing dan koperasi masing-masing sebesar 18,6persen dan 16,5persen Sedangkan berdasarkan jenis penggunaan, BI melaporkan mayoritas pembiayaan yang diajukan oleh responden rumah tangga adalah Kredit Multi Guna (KMG) sebesar 37,7persen.
Selanjutnya, Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) sebesar 22,6persen, kredit peralatan rumah tangga 12persen, kredit kepemilikan rumah 11,5persen, dan kartu kredit 5,5persen. “Berdasarkan hasil survei periode Februari 2024, peningkatan kredit rumah tangga terutama didorong oleh peningkatan pengajuan KPR,” terangnya.
Lebih lanjut, BI menjelaskan menurut tingkat pengeluaran, mayoritas rumah tangga yang mengajukan pembiayaan pada bulan Februari 2024 adalah kelompok rumah tangga dengan pengeluaran sebesar Rp3-5 juta per bulan atau sebesar 40,8persen. Selanjutnya, rumah tangga dengan pengeluaran Rp1-3 juta per bulan sebanyak 38,9persen yang mengajukan pembiayaan. Serta, pada kelompok rumah tangga dengan tingkat pengeluaran di atas Rp5 juta per bulan mencapai 20,2persen meningkat dibanding bulan sebelumnya sebesar 17,1persen.
Rencana penambahan pembiayaan oleh rumah tangga juga diperkirakan meningkat dalam survei tersebut. Terindikasi dari responden yang berencana menambah pembiayaan ke depan, yakni sebesar 6,6persen lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 6,1persen. Dalam hal ini, bank umum masih diperkirakan BI menjadi sumber utama pembiayaan rumah tangga ke depan, dengan persentase sebesar 59,6persen relatif stabil dibandingkan survei periode sebelumnya sebesar 59,9persen.
“Berdasarkan hasil survei pada Februari 2024, jenis pembiayaan ke depan yang paling banyak diajukan oleh rumah tangga adalah kredit multi guna (50,2persen), stabil dibandingkan januari 2024 (50,2persen),” terangnya.