KABARBURSA.COM - Bank Indonesia (BI) telah menetapkan lima bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran. Salah satu langkah utamanya adalah memperkuat struktur suku bunga di pasar uang rupiah serta melakukan intervensi di pasar valuta asing (valas).
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian pasar keuangan global. Kebijakan ini merupakan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang berlangsung pada 21-22 Mei 2024.
Inilah Lima Baruan Kebijakan BI untuk Mendukung Ekonomi:
- Penguatan Strategi Operasi Moneter Pro-Market: BI memperkuat strategi operasi moneter pro-market untuk meningkatkan efektivitas kebijakan moneter. Langkah ini dilakukan dengan memperkuat struktur suku bunga di pasar uang rupiah, dengan tujuan menjaga daya tarik imbal hasil dan aliran masuk portofolio asing ke aset keuangan domestik, yang pada gilirannya akan mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah.
- Optimalisasi Sekuritas: BI melakukan optimalisasi Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI).
- Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah: BI meningkatkan upaya untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah melalui intervensi di pasar valas pada transaksi spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), dan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.
- Penguatan Strategi Transaksi Term-Repo dan Swap Valas: BI memperkuat strategi transaksi term-repo SBN dan swap valas yang kompetitif guna menjaga kecukupan likuiditas perbankan.
- Pendalaman Kebijakan Transparansi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK): BI melakukan pendalaman kebijakan transparansi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) dengan fokus pada pendalaman suku bunga kredit berdasarkan sektor ekonomi.
Selain itu, BI juga memperkuat sinergi perluasan akseptasi digital bersama pelaku industri sistem pembayaran. Langkah ini diambil dalam rangka meningkatkan akuisisi merchant QRIS di seluruh kategori UMKM. Upaya tersebut melibatkan peningkatan kualitas layanan, penguatan berbagai program promosi, dan kampanye penggunaan QRIS, termasuk QRIS Jelajah Indonesia.