KABARBURSA.COM - Likuiditas perekonomian, atau yang dikenal sebagai uang beredar dalam arti luas M2, pada November 2023 mengalami pertumbuhan positif.
Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa pada bulan tersebut, uang beredar tercatat sebesar Rp8.5736 triliun, menunjukkan peningkatan sebesar 33 persen secara year on year (yoy). Angka ini relatif stabil jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, menyatakan bahwa pertumbuhan tersebut didorong oleh kenaikan uang beredar dalam arti sempit M1 sebesar 2 persen yoy, serta uang kuasi sebesar 49 persen yoy. Erwin menekankan bahwa perkembangan M2 pada November 2023 utamanya dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada pemerintah pusat.
Pada bulan yang sama, penyaluran kredit mengalami pertumbuhan sebesar 9,7 persen yoy, menunjukkan peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya sebesar 8,7 persen yoy. Sementara itu, tagihan bersih kepada pemerintah pusat mengalami kontraksi sebesar 1,5 persen yoy, setelah sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 11,7 persen yoy pada Oktober 2023. Aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 0,3 persen yoy, mengikuti pertumbuhan sebesar 6,1 persen yoy pada bulan sebelumnya.
Perkembangan positif ini terus mendorong likuiditas perekonomian, atau uang beredar dalam arti luas M2, mencapai Rp8.5736 triliun pada November 2023. Erwin menekankan bahwa stabilitas ini menjadi hasil dari pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dan penurunan tagihan bersih kepada pemerintah pusat. Begitu pula, aktivitas ekspansi likuiditas melalui uang kuasi ikut berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan yang mencapai 33 persen secara year on year.