Logo
>

Bitcoin Terjun 11 persen Harga di Bawah Rp1 M, Kenapa?

Ditulis oleh KabarBursa.com
Bitcoin Terjun 11 persen Harga di Bawah Rp1 M, Kenapa?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Penurunan signifikan dalam harga aset kripto Bitcoin, mencapai sekitar 11persen dalam satu minggu terakhir, telah menyebabkan harga turun di bawah level US$65.000. Beberapa faktor yang menyebabkan penurunan ini antara lain koreksi pasar yang cukup dalam, dengan penurunan sekitar 5,8persen dalam 24 jam terakhir.

    Arus keluar dari instrumen investasi ETF Spot, terutama dari Grayscale Bitcoin Trust (GBTC), senilai US$25 miliar, juga menjadi salah satu penyebab penurunan harga. Pada hari Senin waktu AS, GBTC mencatat arus keluar sebesar US$643 juta, yang merupakan jumlah terbesar sejak dikonversi menjadi ETF pada 11 Januari. Meskipun terjadi arus keluar dari GBTC, permintaan yang kuat untuk sembilan ETF spot-Bitcoin baru telah membantu menutupi beberapa keluarnya dana dari GBTC. Namun, masih terjadi ketidakpastian di pasar, yang dapat mempengaruhi harga Bitcoin secara keseluruhan.

    Terjadi arus keluar bersih secara keseluruhan sebesar US$154 juta pada 18 Maret 2024. Dua produk ETF paling favorit investor, Fidelity Investments dan BlackRock Inc, juga telah mendingin.

    QCP Capital, sebuah perusahaan perdagangan crypto yang berbasis di Singapura, menulis dalam sebuah catatan pada hari Selasa bahwa mereka akan “melacak dengan cermat angka aliran ETF agregat hari ini,” menambahkan bahwa “negatif arus dana bersih akan menjadi sinyal bearish yang jelas.”

    Sejak mulai diperdagangkan, ETF secara keseluruhan telah menarik dana sebesar US$12 miliar.

    Minat investor mendorong Bitcoin ke puncak tertinggi sepanjang masa di US$73.798 minggu lalu. Sejak saat itu, mata uang kripto paling berharga di dunia itu mulai goyah.

    Denyut nadi awal permintaan terhadap produk ini meredup di tengah peringatan mengenai bubble pada beberapa aset.

    Risiko dari kebijakan moneter adalah salah satu kartu liar. Tekanan inflasi yang terus-menerus membatasi ekspektasi untuk pengaturan Fed yang lebih longgar.

    Kabar lain, Jepang baru saja menarik program stimulus moneter paling agresif dalam sejarah modern, menghapus suku bunga negatif terakhir di dunia.

    Pengelola GBTC, Grayscale Investments LLC, berniat untuk meluncurkan ETF  model lain, untuk bersaing dengan produk lain yang menawarkan biaya lebih murah. Biaya diperkirakan akan lebih rendah daripada GBTC, kata seseorang yang mengetahui masalah ini kepada Bloomberg.

    Hingga pukul 14:00 waktu Indonesia, seperti dipantau Bloomberg, Bitcoin terjadi penurunan sekitar 3persen dan diperdagangkan pada US$65.380. Token utama lainnya seperti Ether, Solana, dan Dogecoin yang menjadi favorit para meme juga mengalami kerugian.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi