KABARBURSA.COM - Wakil Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), Catur Budi Harto, mengungkapkan bahwa pembiayaan kredit untuk sektor UMKM mencapai Rp1.089,41 triliun atau 83,25 persen dari total kredit yang disalurkan selama triwulan I 2024.
Dalam paparan kinerja keuangan perseroan triwulan I 2024 di Jakarta, Kamis, ia menjelaskan bahwa total penyaluran kredit sepanjang Januari hingga Maret 2024 mencapai Rp1.308,65 triliun, meningkat sebesar 10,89 persen year-on-year (yoy).
“Salah satu komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional adalah dengan tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan, terutama pada segmen UMKM, melalui penyaluran kredit yang berkualitas,” ungkap Catur Budi Harto di Jakarta, Kamis 25 April 2024.
Ia menyoroti peran penting UMKM dalam menciptakan lapangan kerja di Indonesia, yang menyumbang sekitar 97 persen dan PDB sekitar 61 persen. Oleh karena itu, pihaknya percaya bahwa pemberdayaan UMKM dapat memperkuat daya tahan perekonomian nasional.
Catur menyatakan bahwa penyaluran kredit terhadap UMKM selama triwulan I tahun ini meningkat 10,08 persen yoy. Tidak hanya segmen UMKM, penyaluran kredit pada segmen mikro juga tumbuh 10,51 persen yoy menjadi Rp622,61 triliun.
Sementara itu, penyaluran kredit di segmen konsumer naik 11,62 persen yoy menjadi Rp193,96 triliun, segmen kecil dan menengah meningkat 8,06 persen yoy menjadi Rp272,85 triliun, dan segmen korporasi tumbuh 15,10 persen yoy menjadi Rp219,24 triliun.
“Peningkatan penyaluran kredit yang mencapai dua digit berdampak pada pertumbuhan aset perseroan. Aset BRI mencapai Rp1.989,07 triliun atau tumbuh 9,11 persen yoy,” tambahnya.
Catur juga menegaskan bahwa pihaknya tetap mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkan, seperti yang terlihat dari rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) yang terkendali pada angka 3,11 persen.
Selain itu, rasio risiko kredit (loan at risk) juga memperlihatkan peningkatan dari 16,39 persen di akhir triwulan I 2023 menjadi 12,7 persen di akhir triwulan I 2024.
“Sebagai bank dengan portofolio terbesar di segmen UMKM, NPL sebesar 3 persen tersebut menunjukkan bahwa BRI berhasil menjaga kualitas kreditnya melalui penerapan prinsip-prinsip manajemen risiko yang bijaksana,” tambah Catur.