KABARBURSA.COM - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap penawaran bunga tinggi yang tidak sesuai dengan regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
"Kami ingin masyarakat memahami bahwa penawaran dengan bunga tinggi yang tidak wajar biasanya memiliki risiko. Jangan tergoda oleh bunga tinggi sehingga kehilangan rasionalitas," ujar Corporate Secretary BTN, Ramon Armando, dalam keterangan tertulis pada Rabu, 1 Mei 2024.
Ramon menjelaskan bahwa Bank BTN menjamin keamanan transaksi nasabahnya dengan menerapkan Prudential Banking dan Good Corporate Governance sesuai aturan hukum. BTN juga menegaskan komitmennya untuk menindak tegas setiap pelanggaran hukum, termasuk dari pegawai bank.
Terjadi demonstrasi di Kantor Pusat BTN pada Selasa, 30 April 2024, yang mengganggu operasional dan layanan perbankan. Ramon menyatakan kekecewaannya terhadap tindakan anarkis yang merugikan operasional dan kenyamanan nasabah, meskipun pihak BTN menghormati kebebasan berpendapat.
Aksi demonstrasi yang mengatasnamakan Kelompok Anti Korupsi (KAK) membakar ban dan masuk ke lobi utama kantor pusat. Meski demikian, Ramon menyatakan pihaknya mendengarkan aspirasi para demonstran.
BTN menegaskan dukungannya terhadap penyelesaian masalah hukum terkait tuntutan dari demonstran yang mengaku menjadi korban penipuan ASW. Bank BTN telah melaporkan oknum ASW dan SCP ke Polda Metro Jaya terkait tindak pidana penipuan, penggelapan, dan pemalsuan surat sejak 6 Februari 2023.
Modus kejahatan perbankan yang melibatkan sejumlah pemilik dana bekerja sama dengan ASW untuk mendapatkan suku bunga yang tidak realistis sebesar 10 persen setiap bulannya. BTN menegaskan bahwa suku bunga tersebut tidak ada di bank, termasuk BTN, dan proses pembukaan rekening tidak sesuai prosedur.