Logo
>

Bursa Asia Hijau Karena Keputusan The Fed Semalam

Ditulis oleh KabarBursa.com
Bursa Asia Hijau Karena Keputusan The Fed Semalam

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Mayoritas bursa Asia-Pasifik membuka perdagangan Kamis (14/12/2023) dengan penuh semangat, tercermin dari respons positif investor terhadap keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) yang kembali menahan suku bunga acuan dan merencanakan pemangkasan suku bunga pada tahun depan.

    Pada pukul 08:38 WIB, satu-satunya yang terlihat melemah adalah indeks Nikkei 225 Jepang, yang mengalami koreksi sebesar 0,39 persen.

    Sementara itu, bursa lainnya bersinar dengan optimisme. Indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 2,02 persen, Shanghai Composite China menguat 0,57 persen, Straits Times Singapura melesat 1,12 persen, ASX 200 Australia melonjak 1,59 persen, dan KOSPI Korea Selatan melompat 1,39 persen.

    Sentimen positif di Bursa Asia-Pasifik nampaknya mengikuti lonjakan Wall Street kemarin, yang juga meraih kenaikan lebih dari 1 persen, setelah terdapat indikasi bahwa Federal Reserve AS (The Fed) berencana memangkas suku bunga pada tahun depan.

    Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melonjak 1,4 persen, S&P 500 mengalami lonjakan 1,37 persen, dan Nasdaq Composite berakhir melesat 1,38 persen.

    Lonjakan positif di Wall Street terjadi seiring kabar positif dari The Fed yang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan, hasil dari pengumuman rapat Federal Open Market Committee (FOMC) terakhir tahun ini.

    Keputusan tersebut sejalan dengan proyeksi pasar dan mengonfirmasi perhitungan CME FedWatch Tool, yang sebelumnya memproyeksikan bahwa the Fed akan mempertahankan suku bunga pekan ini dengan tingkat kepastian lebih dari 98 persen.

    Keputusan The Fed tentu tidak terjadi tanpa alasan. Rilis inflasi AS untuk November 2023 menunjukkan pertumbuhan sesuai harapan pasar. Indeks Harga Konsumen (CPI) naik 3,1 persen secara tahunan, sejalan dengan ekspektasi ekonom. Meskipun secara bulanan, inflasi hanya naik tipis 0,1 persen.

    "Ini sesuai dengan ekspektasi, namun, masyarakat perlu melihat penurunan yang kuat untuk memperkuat penurunan suku bunga," kata Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures di Chicago, kepada CNBC International.

    Laporan Departemen Tenaga Kerja AS juga menunjukkan indeks harga produsen (Producer Price Index/PPI) untuk permintaan akhir naik 0,9 persen (YoY) pada bulan lalu, sedikit di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar 1 persen, seperti dilansir dari Reuters. Secara bulanan, harga produsen tidak mengalami perubahan, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan 0,1 persen.

    Berbagai laporan baru-baru ini, termasuk data inflasi konsumen (CPI) pada Selasa lalu, semakin memperkuat ekspektasi bahwa suku bunga telah mencapai puncaknya, membuat para pelaku usaha dan pemangku kepentingan memperkirakan akan ada perubahan arah suku bunga pada tahun depan.

    Pelaku pasar kini melihat kemungkinan pelonggaran moneter tahun depan, dengan memperkirakan peluang hampir 7,8 persen penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin (bp) pada Mei 2024, menurut alat pengukur CME FedWatch.

    Ketua The Fed, Jerome Powell, bahkan berpidato cenderung lebih lunak pada pertemuan kali ini, dibandingkan pada pertemuan November lalu di mana dia menegaskan masih terlalu prematur untuk memikirkan pemangkasan suku bunga.

    "Pemangkasan ini mulai ada dalam pandangan kami dan menjadi topik diskusi kami," ucap Powell, dikutip dari Reuters.

    Powell juga mengatakan bahwa jika ekonomi berjalan normal, The Fed tidak perlu lagi mengetatkan kebijakan suku bunga. Dokumen dot plot The Fed menunjukkan bahwa 17 anggota bank sentral mengindikasikan adanya pemangkasan suku bunga tahun depan, sementara hanya dua yang memproyeksikan tidak akan ada penurunan suku bunga. Tidak ada anggota FOMC yang memperkirakan kenaikan suku bunga tahun depan.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi