Cerita Bungsu Ramadhina, Sembuh dari Kanker Darah Langka

KABARBURSA.COM - Bungsu Ramadhina (18) piawai menari, pernah didiagnosis menderita Leukemia limfoblastik akut (ALL) sejenis kanker darah langka. Pada April 2012 dan dinyatakan sembuh total pada agustus 2014. Konten Kreator yang hobi menari ini berbagi cerita dalam acara World Cancer Day 2024 Kalbe farma di Ganara Art Space Plaza Indonesia Menteng Jakarta Pusat, Minggu 25 Februari 2024.

Sebab dukungan keluarga, Bungsu ogah menyerah pada kanker darah yang dideritanya, meski sempat ingin menyerah, nyatanya Bungsu tetap optimis bisa meraih cita-citanya menjadi penari profesional. "Hal yang membuat aku semangat untuk berjuang karena aku mempunyai cita-cita dan impian untuk menjadi dancer" Ungkap Bungsu.

Bungsu memutuskan untuk terus berjuang melawan kanker leukimia yang dideritanya, kesehatannya semakin berangsur pulih dari hari ke hari, cinta kasih keluarga mendorongnya untuk tidak menyerah pada penyakit mematikan ini."Saat aku sakit, kakakku lebih perhatian bahkan sampai sekarang. Kakakku juga mengenalkanku ke dunia dance, terutama K-POP dan J-POP, " katanya.

Menjaga pola hidup sehat dengan mengurangi asupan monosodium glutamate (MSG) dan tidak lagi konsumsi minuman bersoda merupakan ikhtiar Bungsu agar pulih sepenuhnya dari Leukimia. "Menjaga asupan makanan dan minuman merupakan cara melawan penyakit berbahaya," ungkap dia.

Hasilnya, penyakit Bungsu perlahan pulih dan berhenti kemoterapi." Setelah sembuh total dan tidak lagi kemoterapi, dan menekuni moderen dance hingga di usia 18 saya bisa menjadi dancer," bebernya.

Pada 2014 saat berusia 8 tahun bungsu berhenti mengikuti kemoterapi, dan pada usia 9 tahun bungsu mulai menekuni latihan dance sampai saat ia berusia 18 tahun dan akhirnya menjadi seorang dancer. "Setelah sembuh aku berani meneruskan cita-citaku dengan terus menjaga pola makan dan hidup yang sehat," ucap dia.

Dalam kesempatan ini, Bungsu ingin memberi semangat bagi pejuang kanker yang ingin sembuh seperti dirinya." Semangat terus, harapan itu pasti ada bagi yang percaya, semoga orang terdekat juga bisa menjadi support sistem bagi pejuang kanker," tandasnya.

Melihat laman worldcancerday.org, Hari Kanker Sedunia yang diperingati setiap tanggal 4 Februari merupakan inisiatif pemersatu global yang dipimpin oleh Union for International Cancer Control (UICC).

Dengan meningkatkan kesadaran di seluruh dunia , meningkatkan pendidikan, dan mendorong tindakan pribadi, kolektif, dan pemerintah, kita semua bekerja sama untuk membayangkan kembali sebuah dunia di mana jutaan kematian akibat kanker yang dapat dicegah dapat diselamatkan dan akses terhadap pengobatan dan perawatan kanker yang menyelamatkan jiwa adalah adil bagi semua orang, tidak peduli siapa Anda atau di mana Anda tinggal.

Diciptakan pada tahun 2000, Hari Kanker Sedunia telah berkembang menjadi gerakan positif bagi semua orang, di mana pun untuk bersatu dalam satu suara untuk menghadapi salah satu tantangan terbesar dalam sejarah.

Setiap tahunnya, ratusan aktivitas dan acara berlangsung di seluruh dunia, mengumpulkan komunitas, organisasi, dan individu di sekolah, bisnis, rumah sakit, pasar, taman, balai komunitas, tempat ibadah, di jalan-jalan dan online, bertindak sebagai pengingat yang kuat bahwa kita semua mempunyai peran dalam mengurangi dampak global kanker. (Mar/Dev)