Logo
>

Daftar Harga Hewan Kambing dan Sapi Idul Adha 2024

Ditulis oleh KabarBursa.com
Daftar Harga Hewan Kambing dan Sapi Idul Adha 2024

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Jelang Hari Raya Idul Adha, biasanya masyarakatpun mulai mencari sapi atau kambing untuk dijadikan hewan untuk dikurbankan.

    Seperti diketahui, tahun ini hari raya Idul Adha 2024 jatuh pada Senin 17 Juni 2024.

    Biasanya bisa dipastikan, harga hewan kurban seperti Sapi maupun Kambing mulai merangkak naik.

    Dilansir dari laman Taniku Kulonprogo, harga sapi dan kambing yang bisa digunakan sebagai kurban di Idul Adha 2024 pun bervariasi, tergantung pada jenis, umur dan bobot masing-masing. Berikut daftar beberapa jenis dan harga tertinggi dari Kambing:

    1. Kambing Jantan Bligon dewasa

    Harga Jual: Rp. 3.850.000,00

    Harga Beli: 3.650.000,00

    2. Kambing Jantan bligon muda

    Harga Jual: Rp. 2.350.000,00

    Harga Beli: Rp. 2.150.000,00

    3. Kambing Jantan bligon cempe

    Harga Jual: Rp. 1.450.000,00

    Harga Beli: Rp. 1.300.000,00

    4. Kambing betina bligon dewasa

    Harga Jual: Rp. 2.000.000,00

    Harga Beli: Rp. 1.850.000,00

    5. Kambing betina bligon muda

    Harga Jual: Rp. 1.750.000,00

    Harga Beli: Rp. 1.650.000,00

    6. Kambing betina bligon cempe

    Harga Jual: Rp. 1.100.000,00

    Harga Beli: Rp. 1.000.000,00

    7. Kambing Jantan Jawa dewasa

    Harga Jual: Rp. 2.650.000,00

    Harga Beli: Rp. 2.400.000,00

    8. Kambing Jantan jawa muda

    Harga Jual: Rp. 1.800.000,00

    Harga Beli: Rp. 1.700.000,00

    9. Kambing Jantan jawa cempe

    Harga Jual: Rp. 1.350.000,00

    Harga Beli: Rp. 1.300.000,00

    10. Kambing betina jawa dewasa

    Harga Jual: Rp. 1.600.000,00

    Harga Beli: Rp. 1.550.000,00

    11. Kambing betina jawa muda

    Harga Jual: Rp. 1.350.000,00

    Harga Beli: Rp. 1.250.000,00

    12. Kambing betina jawa cempe

    Harga Jual: Rp. 850.000,00

    Harga Beli: Rp. 750.000,00

    Sementara, untuk harga hewan kurban sapi pun juga bervariasi. Berikut daftar jenis, harga dan berat dari Sapi:

    1. Sapi Jantan Simenttal/limosin dewasa

    Harga Jual: Rp. 21.500.000,00

    Harga Beli: Rp. 21.000.000,00

    2. Sapi Jantan Simenttal/limosin 1 tahun

    Harga Jual: Rp. 16.000.000,00

    Harga Beli: Rp. 15.000.000,00

    3. Sapi Jantan Simenttal limosin 3-5 bulan (pedet)

    Harga Jual: Rp. 11.500,00

    Harga Beli: Rp. 11.000.000,00

    4. Sapi Jantan putih dewasa

    Harga Jual: Rp. 24.000.000,00

    Harga Beli: Rp. 23.000.000,00

    5. Sapi Jantan putih 1 tahun

    Harga Jual: Rp. 15.500.000,00

    Harga Beli: Rp. 15.000.000,00

    6. Sapi Jantan putih 3-5 bulan (pedet)

    Harga Jual: Rp. 6.500.000,00

    Harga Beli: Rp. 6.000.000,00

    7. Sapi betina Simenttal limosin dewasa

    Harga Jual: Rp. 19.500.000,00

    Harga Beli: Rp. 19.000.000,00

    8. Sapi betina imenttal/limosin 1 tahun (dara)

    Harga Jual: Rp. 13.000.000,00

    Harga Beli: Rp. 12.500.000,00

    9. Sapi Betina Simenttal limosin 3-5 bulan (pedet)

    Harga Jual: Rp. 8.000.000,00

    Harga Beli: Rp. 7.000.000,00

    10. Sapi betina Putih dewasa

    Harga Jual: Rp. 16.000.000,00

    Harga Beli: Rp. 15.500.000,00

    11. Sapi betina putih umur 1 tahun (dara)

    Harga Jual: Rp. 10.500.000,00

    Harga Beli: Rp. 10.500.000,00

    12. Sapi betina putih umur 3-5 bulan (pedet)

    Harga Jual: Rp. 8.500.000,00

    Harga Beli: Rp. 8.000.000,00

    Pemprov Jawa Tengah bertekad menjadikan ternak kambing dan domba sebagai pemilih ekonomi peternak sapi.

    Untuk diketahui, peternak sapi sempat dihadapi masalah karena hewan ternaknya terkena wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) dan lumpy skin disease (LSD).

    Saat ini, potensi kambing di Jawa Tengah cukup menjanjikan. Populasi kambing atau domba di provinsi ini mencapai 3.747.610 ekor, peringkat satu di Indonesia.

    Keinginan Pemprov Jateng didukung dengan adanya fasilitas balai ternak terpadu hingga Balai Inseminasi buatan yang bisa membantu para peternak untuk lebih baik lagi ke depannya.

    Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jawa Tengah Agus Wariyanto mengatakan, produksi daging dan susu kambing serta domba dari Jawa Tengah menjadi salah satu penyangga utama kebutuhan nasional akan daging kambing dan domba.

    “Jadi, kambing dan domba di Jawa Tengah memiliki potensi tinggi. Kalau lihat populasinya, hampir 4 juta ekor,” kata Agus di Plulutan Fresh Farm, Sidorejo, Kota Salatiga, Jumat, 8 Maret 2024.

    “Ini potensi luar biasa untuk dapat menggeliatkan ekonomi masyarakat. Untuk peternakan sapi sedang kita pulihkan dari PMK dan LSD,” sambungnya.

    Berdasarkan data Disnakkeswan Jawa Tengah, populasi kambing di provinsi ini sebanyak 3.747.610 ekor (20,19 persen) dari total nasional, atau peringat satu nasional.

    Sementara populasi domba sebanyak 2.288.826 ekor (16,28 persen) dari total nasional, atau peringkat kedua setelah Jawa Barat.

    Adapun, produk hasil ternak berupa daging, susu, dan telur di Jawa Tengah, berkontribusi terhadap penyediaan protein hewani nasional.

    Total produksi daging sebesar 457.000 ton atau 9,25 persen dari total nasional, produksi susu 93.000 ton (11,38 persen dari total nasional), dan produksi telur sebesar 344.000 ton (5,44 persen dari total nasional).

    Bahkan, tren produksi daging lima tahun terakhir di Jawa Tengah, mengalami kenaikan sebesar 6,7 persen.

    Pada 2023, kontribusi produksi daging kambing sebanyak 12.242.113 kilogram (2,60 persen dari total produksi daging di Jawa Tengah).

    Balai Ternak Terpadu

    Sedangkan produksi daging domba sebanyak 6.875.164 kilogram (1,46 persen dari total produksi daging di Jawa Tengah).

    Sementara itu, kontribusi produksi susu kambing sebanyak 1.855.749 kilogram (2,46 persen dari total produksi susu di Jawa Tengah).

    “Kami punya balai ternak terpadu di Kendal, ini juga menghasilkan bibit kambing peranakan etawa (PE). Juga ada balai inseminasi buatan di Ungaran, yang sudah mampu menghasilkan semen beku,”’ terangnya.

    “’Tampaknya kita punya potensi luar biasa, menjadi penyangga pangan nasional berbasis ternak,” ucapnya menambahkan.

    Penjabat (Pj) Walikota Salatiga Yasip Khasani mengaku antusias dengan produksi cempe dan susu di Salatiga. Menurutnya, itu peluang untuk menghasilkan sumber daya pangan bagi warganya.

    “Ini momentum membuat Salatiga sebagai pusat kota gastronomi, dan sediakan raw material sendiri. Selama ini ambil susu dari Boyolali dan dari mana-mana. Ini kita coba eksplor untuk Salatiga sendiri dan kota lain,” sebutnya.

    Sementara itu, upaya penyediaan pasokan susu kambing juga ditempuh paguyuban ternak kambing ‘Empat Kandang Sekawan Lima Sempurna Salatiga’.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi