KABARBURSA.COM - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) memulai tahap baru dalam pengembangan energi terbarukan dengan melakukan groundbreaking proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2.
PLTP Lumut Balai Unit 2, yang memiliki kapasitas 55 MW, menjadi langkah konkret PGEO dalam mendukung bauran energi bersih di Indonesia. Direktur Utama PGEO, Julfi Hadi, menyatakan bahwa proyek ini adalah bagian dari upaya perseroan untuk mencapai target menjadi perusahaan 1 gigawatt (GW).
"Groundbreaking Lumut Balai Unit 2 ini membuktikan keseriusan Pertamina Geothermal Energy dalam pengembangan potensi panas bumi di Indonesia," ujar Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina Persero, yang turut mengapresiasi pencapaian tersebut.
Proyek ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional berdasarkan Perpres No.3 Tahun 2016 dan Permen ESDM No 40 Tahun 2014. Dengan dimulainya groundbreaking, PGEO akan mengakselerasi pembangunan proyek ke tahap selanjutnya, termasuk desain engineering, pengeboran pondasi, Fluid Collection and Reinjection System (FCRS), serta persiapan jalur transmisi.
Julfi Hadi menargetkan PLTP Lumut Balai Unit 2 dapat beroperasi pada akhir 2024. Proyek ini diharapkan dapat mengurangi emisi hingga 581.784 ton CO2eq per tahun, mendukung target bauran energi nasional 23 persen pada 2025, dan mencapai net zero emission pada 2060.
Pengembangan proyek ini melibatkan kolaborasi antara Indonesia, Jepang, dan China. PGEO bekerja sama dengan tiga perusahaan, yaitu Mitsubishi Corporation, SEPCO III Electric Power Construction Co Ltd, dan PT Wijaya Karya Persero Tbk. Proyek ini juga didukung oleh dana stimulan sebesar US$155 juta dari Japan International Cooperation Agency (JICA).