KABARBURSA.COM - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa neraca perdagangan jasa mengalami defisit sebesar USD 4,4 miliar pada kuartal I-2024. Defisit ini lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencapai USD 5 miliar.
Penurunan defisit ini terutama didorong oleh peningkatan surplus di sektor jasa perjalanan serta penurunan defisit pada sektor telekomunikasi, komputer, informasi, dan jasa keuangan, sebagaimana tercantum dalam laporan BI mengenai Neraca Pembayaran Indonesia yang dikutip Kamis 23 Mei 2024.
Dalam laporan tersebut, jasa transportasi masih menjadi penyumbang terbesar defisit neraca jasa. Pada kuartal I-2024, sektor ini mencatat defisit sebesar USD 2,4 miliar, angka yang relatif stabil dibandingkan kuartal sebelumnya.
Peningkatan impor jasa transportasi terutama didorong oleh kenaikan jasa transportasi penumpang, sejalan dengan meningkatnya jumlah wisatawan nasional yang bepergian ke luar negeri.
Di sisi lain, ekspor jasa transportasi juga mengalami peningkatan yang signifikan. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan penerimaan jasa pengangkutan barang, seiring dengan naiknya tarif pengiriman di awal tahun akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Neraca jasa perjalanan pada kuartal I-2024 mencatat surplus sebesar USD 1,1 miliar, naik dari USD 0,8 miliar pada periode sebelumnya. Peningkatan ini terutama berasal dari peningkatan penerimaan jasa perjalanan.
{
"width": "100 persen",
"height": "480",
"symbol": "ECONOMICS:IDBOT",
"interval": "D",
"timezone": "Etc/UTC",
"theme": "light",
"style": "1",
"locale": "en",
"hide_top_toolbar": true,
"allow_symbol_change": false,
"save_image": false,
"calendar": false,
"hide_volume": true,
"support_host": "https://www.tradingview.com"
}
Penerimaan jasa perjalanan dari wisatawan mancanegara (wisman) tercatat sebesar USD 3,6 miliar, lebih tinggi dibandingkan kuartal IV-2023 yang sebesar USD 3,5 miliar. Peningkatan ini terutama dipengaruhi oleh meningkatnya pengeluaran wisman selama kunjungan mereka ke Indonesia, didominasi oleh wisman asal China.
Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada kuartal I-2024 mencapai 3 juta orang, menurun sebanyak 23.000 orang dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), wisatawan asal Malaysia, Australia, Singapura, dan China merupakan kelompok terbesar yang berkunjung ke Indonesia selama kuartal I-2024. Kunjungan wisman ini masih terkonsentrasi di Bali, Jakarta, dan Batam.
Di sisi lain, pembayaran jasa perjalanan oleh wisatawan nasional mencapai USD 2,5 miliar pada kuartal I-2024, lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai USD 2,7 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh pergeseran tujuan perjalanan wisatawan nasional ke negara-negara di kawasan ASEAN dengan biaya yang lebih rendah.