KABARBURSA.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk seluruh tahun 2023 mencapai 5,05 persen year-on-year (yoy). "Di tengah melambatnya perekonomian global dan penurunan harga komoditas unggulan, ekonomi Indonesia pada tahun 2023 tetap tumbuh solid sebesar 5,05 persen," ujar Plt. Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti, dalam konferensi pers pada Senin, 5 Februari 2024.
Pertumbuhan ekonomi ini menunjukkan perlambatan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2022 yang mencapai 5,31 persen. Pada kuartal IV/2022, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,04 persen year-on-year (yoy) dan 0,45 persen quarter-to-quarter (qtq).
Angka pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut melampaui proyeksi beberapa lembaga yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 diperkirakan mencapai tingkat 5 persen.
Meskipun dalam suasana ketidakpastian global dan melambat, Sri Mulyani menegaskan bahwa ekonomi Indonesia tetap tangguh dan resilien. Terutama, permintaan domestik menjadi pilar utama dan menjadi pengganti dari pelemahan eksternal. "Dengan perkembangan ini, pertumbuhan ekonomi tahun 2023 diperkirakan masih akan bertahan di kisaran 5 persen," ujarnya dalam Konferensi Pers KSSK pada Selasa, 30 Januari 2024.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 akan mencapai 5 persen. Ia menyatakan bahwa pertumbuhan ini merupakan salah satu yang terbaik di dunia.
"Indonesia adalah salah satu yang terbaik dalam kinerja ekonomi di dunia, InsyaAllah pertumbuhan kita sekitar 5 persen tahun lalu," ungkapnya dalam Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia 2023 pada Rabu, 31 Januari 2024). Pertumbuhan ekonomi yang solid ini, kata Perry, sejalan dengan inflasi yang terjaga dan terkendali pada tingkat yang rendah, yaitu mencapai 2,61 persen, menjadi yang terendah di antara negara-negara G20.