KABARBURSA.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja ekspor non-migas Indonesia ke China sebagai negara tujuan utama pada kuartal I-2024 menurun 16,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan pada periode Januari hingga Maret 2024, nilai ekspor ke China merosot menjadi USD13,359 miliar dari tahub sebelumnya sebesar UD15,94 miliar pada Januari hingga Maret 2023 dengan kontribusi kinerja ekspor Indonesia sebesar 22,91persen.
"Komoditas yang dorong penurunan ekspor non migas Indonesia ke Tiongkok tersebut antara lain bahan bakar mineral, terutama batu bara HS 27, minyak dan lemak hewan nabati terutama CPO HS 15, dan besi baja HS 72," ucap Amalia dalam keterangannya, Senin 22 April 204.
Jika dibandingkan dengan kuartal IV-2023, kinerja ekspor Indonesia ke China pada kuartal I-2024 ini anjlok lebih dalam, yakni turun hingga 21,20 persen.
Sementara itu, khusus untuk Maret 2024, nilai ekspor Indonesia ke China sebesar USD 4,75 miliar, atau naik dibanding Februari 2024 sebesar USD 4,06 miliar. Namun, masih lebih rendah dibanding Maret 2023 yang sebesar USD 5,67 miliar.
Sementara, dari sisi impor non-migas masih menjadi negara utama impor Indonesia dengan kontribusi 31,25 persen. Impor non-migas dari China mencapai USD4,57 miliar atau turun dibandingkan Februari 2024 tetapi jika dibandingkan Maret tahun lalu mengalami peningkatan.
Selain China, impor non-migas dari Jepang dan Korea Selatan masing-masing mencapai USD1,06 miliar dan USD0,96 miliar. Selanjutnya, perkembangan impor non migas dari ASEAN mencapai USD2,76 miliar, Uni Eropa USD0,87 miliar dan lainnya USD4,42 miliar.