KABARBURSA.COM - Dua emiten blue chip PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) hari ini melakukan RUPS. Sebagaimana diketahui kedua emiten tersebut bisa dikatakan memiliki kinerja saham dengan kondisi keuangan prima dan memiliki pendapatan yang stabil. Namun manakah yang lebih unggul? Dari sisi pergerakan saham.
Jika melihat pergerakan saham dari TLKM tergolong likuid di pasar dengan rata-rata total transaksi selama bulan April 2024 sebesar Rp 852 triliun per hari, dengan volume perdagangan pada saham TLKM di sepanjang bulan April 2024 mencapai 39.928.958 lot.
Sedangkan jika melihat kinerja saham EXCL harga saham EXCL melesat 22,27 persen secara year to date (ytd) hingga penutupan pada 29 April 2024 sebesar Rp2.440 per lembar saham.
Saham EXCL tergolong likuid di pasar dengan rata-rata total transaksi selama bulan April 2024 sebesar Rp 65,42 miliar per hari. Selain itu, volume perdagangan pada saham EXCL di sepanjang bulan April 2024 mencapai 4.221.616 lot.
Dari sisi kinerja keuangan
Selain itu dari sisi kinerja keuangan TLKM per Maret 2024, TLKM membukukan kenaikan pendapatan 3,7 persen yoy menjadi Rp37,42 triliun. Di sisi lain, laba bersih TLKM terkoreksi 5,78 persen yoy menjadi Rp6,05 triliun.Pada Kuartal I-2024, TLKM membukukan total pendapatan sebesar Rp37,4tr , meningkat 3,7 persen secara yoy.
Terbaru adalah TLKM telah memutuskan pembagian dividen tahun 2023 sebesar Rp17,68 triliun atau 72 persen dari perolehan laba bersih tahun buku 2023 (dividend pay outratio).
Research Analyst PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Jonghoon Won menerangkan ditengah kenaikan pendapatan TLKM, justru ARPU-nya terus menurun selama empat kuartal berturut-turut. Ditambah lagi, kemiringan pertumbuhan pendapatan IndiHome masih di bawah konsensus.
"Secara keseluruhan, TLKM merilis hasil yang cukup ambigu dan kami menafsirkan bahwa faktor-faktor tersebut secara kolektif memberikan dampak negatif terhadap pergerakan harga saham saat ini, " ungkap Jonghoon kepada Kabar Bursa, Jumat 3 Mei 2024.
Beralih kepada pergerakan kinerja keuangan EXCL pada kuartal I-2024, EXCL anggarkan belanja modal (Capital Expenditure/ Capex) senilai Rp8 triliun. Anggaran tersebut dialokasikan untuk meningkatkan kualitas jaringan.
Total Pendapatan Perusahaan
Pada Kuartal I-2024, EXCL membukukan total pendapatan sebesar Rp8,44 triliun meningkat 11,8 persen secara yoy, ditambah dengan pertumbuhan ARPU yang kuat menjadi Rp44 ribu meningkat 10,0 persen secara YoY. Ditambah lagi, EBITDA meningkat menjadi Rp4,46 triliun meningjat 24,3 persen YoY , dengan peningkatan margin sebesar 5,3 poin menjadi 52,8 persen karena upaya untuk menurunkan Opex melalui perbaikan biaya saluran dan optimalisasi bauran saluran.
Pada hari ini EXCL juga telah memutuskan pembagian dividen dalam RUPS sebesar Rp635,55 miliar. Nantinya setiap pemegang saham bakal memperoleh dividen Rp 48,6 per saham.
Jonghoon Won menambahkan menurutnya "Sektor telekomunikasi Indonesia masih mempertahankan pandangan positif, namun ketika membahas sentimen investasi kedua perusahaan (TLKM dan EXCL), kami memandang EXCL dengan perspektif yang sedikit lebih optimis, " terangnya.
Menurutnya, mengingat skala dan posisi pasarnya, TLKM tidak diragukan lagi merupakan perusahaan yang unggul. Namun, ketika menilai lintasan pertumbuhan perusahaan-perusahaan saat ini, TLKM tampaknya menunjukkan tanda-tanda kinerja yang buruk.
Selain itu, dari sisi sentimen investasi, EXCL memiliki beberapa faktor positif yang dicermati oleh pelaku pasar, seperti peningkatan ARPU yang berkelanjutan dan potensi merger dengan FREN.
"Oleh karena itu, kami memandang EXCL dari sudut pandang yang sedikit lebih optimis. Namun, seperti disebutkan sebelumnya, mengingat prospek positif keseluruhan sektor ini, kami yakin baik TLKM maupun EXCL akan mengalami tren pertumbuhan jangka panjang, " tutup Jonghoon Won.