KABARBURSA.COM - Emiten properti PT PP Properti Tbk (PPRO) mencatatkan hasil penjualan PPRO sepanjang tahun 2023 mencapai Rp1,981 triliun. Angka ini tumbuh 16,2 persen dibanding periode 2022 yang sebesar Rp 1,704 triliun.
Mengutip dari laporan keuangan PPRO, penopang kenaikan penjualan ini adalah penjualan tanah terbang 22.200 persen secara tahunan menjadi Rp1,78 triliun pada 2023.
Sedangkan pendapatan properti tumbuh 3,09 persen secara tahunan menjadi Rp 200,73 miliar. Namun sayangnya, penjualan rumah susun anjlok 85,4 persen secara tahunan menjadi Rp 219,2 miliar.
Di tengah kenaikan penjualan, sayangnya beban pokok penjualan melonjak 32,05 persen secara tahunan menjadi Rp1,928 triliun pada 2023. Dampaknya, laba kotor terpangkas 78,1 persen secara tahunan menjadi Rp53,091 miliar.
Dalam laporan keuangan per 31 Desember 2023, PPRO mencatatkan beban keuangan sebesar Rp983 miliar. Angka tersebut melonjak tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp121 miliar.
Sebelumnya, emiten pengembang properti, PT PP Properti Tbk (PPRO) meyakini bisnis properti bakal memiliki prospek yang cerah pada tahun pemilihan umum (pemilu) 2024.
Direktur Utama PP Properti Daniel Rinsani menuturkan, tahun politik diperkirakan memberikan dampak pada sejumlah sektor dan segmen pasar tertentu. Persiapan pemilu 2024 diprediksi akan memberikan dorongan juga terutama pada sektor hotel yang kemudian diikuti oleh sejumlah MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).
"Seperti yang kita ketahui, salah satu portfolio di PP Properti juga ada recurring, mal, dan hotel dan ini menjadi peluang sebenarnya bagaimana kita bisa menarik dan okupansi dari hotel kita," kata Daniel dikutip Minggu, 13 April 2024.
Ia melanjutkan, perseroan pun dengan penuh antusias menyambut 2024 sebagai periode yang penuh optimisme. Perseroan akan mengoptimalkan portfolio aset yang dimiliki seperti hotel, komersial, apartemen, dan perumahan.
"Kami juga akan terus memantau secara cermat pasar properti selama tahun 2024 dengan tujuan untuk mengidentifikasi peluang pertumbuhan properti yang sesuai dengan permintaan pasar," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan PP Properti Deni Budiman mengaku optimistis penjualan PPRO akan meningkat di kisaran 30-40 persen. Kenaikan penjualan tersebut diharapkan bisa terjadi pada 2024 seiring dengan rencana serah terima dari proyek PPRO.
Ia melanjutkan, ada sekitar empat proyek yang akan dilakukan serah terima pada 2024 dan ia juga berharap tahun politik tidak terlalu berpengaruh terhadap bisnis PPRO.
"Kemudian, target penjualan kurang lebih ada kenaikan sekitar 30-40 persen untuk tahun 2024," kata Deni.
Dalam rangka menjalankan bisnisnya, PP Properti telah menyiapkan sejumlah strategi dalam menghadapi 2024. Mulai dari menargetkan peningkatan kas operasi, fokus pada penjualan lahan dan divestasi saham, fokus pada peningkatan pemasaran residensial, serta fokus pada peningkatan pendapatan hospitality.