KABARBURSA.COM - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) memiliki target ambisius untuk mencapai keuntungan pada tahun 2024 dan berencana untuk meraih laba secara berkelanjutan dalam beberapa tahun mendatang.
Menurut Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, pihaknya optimis dalam menentukan target. "Kami optimistis mampu meraup laba beruntun, yakni US$ 589 juta pada 2024, laba US$ 631 juta tahun 2025, dan US$ 647 juta di 2026," kata Irfan
Meskipun pada kuartal III-2023, GIAA mencatatkan rugi bersih sebesar US$ 72,38 juta, terutama akibat kenaikan beban usaha, perusahaan ini tetap optimis dengan proyeksi laba yang diusungnya. Untuk mencapai target tersebut, Garuda Indonesia memiliki sejumlah strategi yang akan dijalankan.
Salah satu strategi utama adalah meningkatkan jumlah penumpang penerbangan, baik untuk rute domestik maupun internasional, pasca pandemi. GIAA berencana untuk melakukan kerjasama dengan maskapai lain, seperti Qatar Airways dan Singapore Airlines, untuk memperluas jaringan rutenya.
Selain itu, penambahan armada juga menjadi fokus, dengan rencana penambahan delapan unit pesawat berbagai tipe, termasuk B737-800 NG, B777-300 ER, dan A330-300.
Dengan penambahan armada tersebut, diharapkan produktivitas GIAA dapat meningkat, yang pada gilirannya diharapkan akan meningkatkan pendapatan perusahaan. Hingga kuartal III-2023, Garuda Indonesia Group telah berhasil menerbangkan 14,28 juta penumpang, meningkat 36,05 persen dibandingkan periode serupa tahun sebelumnya. Selain itu, bisnis kargo GIAA juga mengalami pertumbuhan. Dengan langkah-langkah ini, GIAA berharap dapat mencapai target keuntungan yang ditetapkan dan menjaga pertumbuhan bisnisnya ke depannya.