KABARBURSA.COM - Google bersiap menguji fitur baru pada browser Chrome untuk menghentikan iklan mata-mata yang berpotensi mencuri data pengguna. Uji coba ini merupakan bagian dari rencana perusahaan untuk melarang penggunaan cookie pihak ketiga yang sering digunakan oleh pengiklan untuk melacak aktivitas konsumen.
Cookie, dalam konteks ini, adalah file khusus yang memungkinkan situs web dan pengiklan mengidentifikasi setiap pengguna web dan melacak pola browsing mereka. Google akan meluncurkan fitur yang disebut "Perlindungan Pelacakan" pada tanggal 4 Januari untuk 1 miliar pengguna Chrome di seluruh dunia.
Fitur ini, ketika diluncurkan, secara otomatis akan membatasi pelacakan lintas situs. Menurut Reuters, Google berencana untuk sepenuhnya menghentikan penggunaan cookie pihak ketiga untuk pengguna pada paruh kedua tahun 2024, namun, jangka waktu ini bergantung pada penanganan kekhawatiran antimonopoli yang diajukan oleh Otoritas Persaingan dan Pasar Inggris (CMA).
CMA telah menyelidiki rencana Google untuk menghentikan dukungan terhadap beberapa cookie di Chrome, dengan kekhawatiran bahwa hal ini dapat menghambat persaingan dalam ranah periklanan digital. Pada Juni, Kepala antimonopoli Uni Eropa, Margrethe Vestager, menyatakan bahwa penyelidikan terhadap pengenalan alat Google untuk memblokir cookie pihak ketiga, sebagai bagian dari inisiatif Privacy Sandbox, akan terus berlanjut.
Pengiklan menyatakan bahwa kehilangan cookie di browser terpopuler di dunia ini akan membatasi kemampuan mereka mengumpulkan informasi untuk mempersonalisasi iklan, dan akan membuat mereka lebih bergantung pada database pengguna Google.
Bank BofA Global Research menegaskan dalam catatan mereka bahwa penghapusan cookie secara bertahap akan memberikan lebih banyak kekuatan kepada agensi media, terutama bagi mereka yang dapat memberikan wawasan kepemilikan dalam skala besar kepada pengiklan.