KABARBURSA.COM - Harga batu bara mengalami kenaikan tipis pada perdagangan akhir pekan lalu. Namun demikian, sepanjang kuartal pertama tahun 2024, harga komoditas tersebut mengalami penurunan.
Pada Kamis, 28 Maret 2024, harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk pengiriman bulan Maret mencapai US$129,1 per ton. Ini menunjukkan kenaikan sebesar 0,08 persen dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Dalam satu minggu terakhir, terjadi kenaikan harga batu bara sebesar 0,66 persen secara point-to-point. Namun, dalam satu bulan terakhir, harga batu bara mengalami penurunan sebesar 1,45 persen.
Selama tiga bulan pertama tahun 2024, harga batu bara mengalami koreksi sebesar 10,5 persen. Hal ini melanjutkan tren negatif yang terjadi pada tahun sebelumnya, di mana harga batu bara turun hampir 64 persen sepanjang tahun 2023.
Sentimen negatif terhadap harga batu bara disebabkan oleh perkembangan di China. Analis Senior dari China Coal Transportation and Distribution Association (CCTD), Feng Huamin, memperkirakan bahwa harga batu bara akan terus tertekan akibat krisis yang masih berlangsung di sektor properti China.
Selain itu, lanjut Feng, pemerintah China juga menunda proyek-proyek infrastruktur di sejumlah provinsi dengan utang tinggi. Kemudian, penggunaan sumber energi baru-terbarukan yang kian masif juga akan melunturkan pamor batu bara.
“Berbagai lembaga memperkirakan pembangkitan listrik dengan tenaga air (hidro) akan meningkat tahun ini. Tenaga matahari (solar) dan angin juga bisa memenuhi 70 persen dari pertumbuhan permintaan listrik,” ungkap Feng.
China adalah konsumen batu bara terbesar di dunia. Jadi, permintaan di China tentu akan sangat mempengaruhi pembentukan harga.
Melansir Bloomberg, secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara sebenarnya masih bullish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 61,66. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI ada di 58,67. Masih berada di area beli (long) dan ada ruang untuk akumulasi.
Dengan begitu, sejatinya harga batu bara berpeluang naik. Target resisten terdekat adalah US$ 133/ton. Jika tertembus, maka US$ 135/ton bisa menjadi target selanjutnya.
Sedangkan target support terdekat adalah US$ 126/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara merosot ke US$ 122/ton.