KABARBURSA.COM-Bitcoin (BTC) menunjukkan ketangguhan yang mengesankan, menolak untuk terjebak dalam koreksi akhir pekan sebelumnya. Meskipun beberapa trader mengantisipasi penurunan lebih lanjut, Bitcoin kembali menguat mendekati level US$ 64.000 atau sekitar Rp 1 miliar.
Menurut pengamat Tokocrypto Fyqieh Fachrur, tren konsolidasi akhir pekan lalu mencerminkan pola kelanjutan bullish yang menggembirakan. Sentimen positif ini semakin diperkuat dengan langkah BlackRock, salah satu pemain besar di industri keuangan global, yang mengalokasikan lebih dari US$ 10 miliar ke pasar kripto.
“Langkah tersebut menunjukkan minat institusional yang terus berkembang terhadap aset digital, dan proyeksi Bitcoin mencapai US$100.000 semakin memenuhi pasar dengan getaran optimisme,” ujar Fyqieh dalam laporannya, Senin 4 Maret 2024.
Namun, di balik optimisme ini, ada ketakutan yang mengintai. Misalnya, utang Amerika Serikat kembali mencapai puncaknya, menciptakan kekhawatiran akan kemungkinan terjadinya financial decoupling yang bisa memisahkan pasar kripto dari pasar keuangan tradisional.
“Ada juga pandangan bahwa fenomena ini lebih sebagai akibat dari Fear of Missing Out (FOMO) yang merajalela di pasar saat ini,” tambah Fyqieh.
Berikut Grafiknya:
{
"width": "100persen",
"height": "480",
"symbol": "CRYPTO:BITCOINUSD",
"interval": "D",
"timezone": "Asia/Jakarta",
"theme": "light",
"style": "1",
"locale": "en",
"enable_publishing": false,
"hide_top_toolbar": true,
"save_image": false,
"calendar": false,
"hide_volume": true,
"support_host": "https://www.tradingview.com"
}
Secara teknis, Relative Strength Index (RSI) saat ini mencapai angka 83, menunjukkan kemungkinan pasar Bitcoin telah masuk ke wilayah overbought. Hal ini menandakan potensi koreksi harga lebih lanjut atau setidaknya konsolidasi dalam waktu dekat.
Sementara para trader dan investor menunggu perkembangan lebih lanjut, Fyqieh menegaskan bahwa pasar kripto terus menarik perhatian global dengan tingkat volatilitas tinggi dan potensi pertumbuhan yang menggiurkan. Ini berarti pergerakan Bitcoin dan aset kripto lainnya akan terus menjadi pusat perhatian dalam waktu dekat.
Pada minggu ini, semua mata akan tertuju pada testimoni Ketua The Fed, Jerome Powell, di hadapan Kongres pada 6-7 Maret 2024. Testimoni ini berpotensi mempengaruhi sentimen pasar di tengah kekhawatiran meningkat terhadap inflasi dan kemungkinan penyesuaian suku bunga.
Pernyataan Powell memiliki dampak yang signifikan bagi investor dan analis, sementara beberapa pejabat Fed lainnya juga akan memberikan wawasan mengenai kebijakan suku bunga saat ini.
Pasar juga akan memperhatikan rilis data ekonomi Amerika Serikat, termasuk data ketenagakerjaan ADP, lowongan pekerjaan AS, produktivitas AS, dan tingkat pengangguran Amerika.
“Data-data ini membantu pelaku pasar kripto dalam mengantisipasi potensi pergerakan Fed pada pertemuan mendatang,” jelas Fyqieh.
Fyqieh menambahkan bahwa Crypto Fear & Greed Index masih menunjukkan optimisme pasar, dengan skor 82 poin dalam kategori Extreme Greed.
Para trader dan investor masih sangat antusias dalam mengumpulkan aset, terutama Bitcoin dan altcoin potensial lainnya, seperti koin meme yang mengalami lonjakan dramatis pekan lalu.
Optimisme seputar halving Bitcoin yang akan datang, yang diperkirakan akan terjadi dalam waktu kurang dari 50 hari, juga memberikan sentimen positif di pasar. Namun, tetap diperlukan kewaspadaan di tengah peringatan potensi koreksi.
Sementara arus masuk Bitcoin ETF dari Wall Street menunjukkan minat institusional yang berkelanjutan terhadap mata uang kripto, tetapi perlu dicatat bahwa ETF Bitcoin mencatatkan arus keluar keseluruhan pada hari Jumat, mengakhiri tren kenaikan selama tujuh hari.
Fyqieh menganalisis bahwa pada Senin 4 Maret 2024 pagi, Bitcoin berada di posisi menarik di sekitar US$ 64.121. Dalam analisis teknis terbaru, Bitcoin memiliki potensi untuk breakout dari resistance di level US$ 64.000 menuju level yang lebih tinggi di sekitar US$ 66.900.
Namun, Fyqieh menekankan bahwa di pasar kripto yang dinamis, selalu ada kemungkinan bahwa Bitcoin akan ditolak di area resistance. Jika itu terjadi, ada potensi bagi Bitcoin untuk kembali melemah ke kisaran support psikologis di sekitar US$ 60.000.
Dengan mempertimbangkan level-level penting ini, para trader dan investor perlu tetap waspada dan siap untuk menghadapi pergerakan harga yang cepat dan potensial.
“Dengan analisis yang cermat dan pengambilan keputusan yang tepat, kita dapat memanfaatkan peluang-peluang yang muncul dalam kondisi pasar yang dinamis seperti saat ini,” pungkasnya.
 
      