Logo
>

Harga Emas Antam Turun di Tengah Ketegangan Politik Global

Ditulis oleh KabarBursa.com
Harga Emas Antam Turun di Tengah Ketegangan Politik Global

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga emas Antam di Butik Logam Mulia Semarang hari ini, 21 Mei 2024 berada di level Rp 1.356.000/gram.

    Sebelumnya, berdasarkan informasi resmi dari Logam Mulia, harga emas di Semarang pada 16 Mei 2024 adalah Rp 1.354.000/gram. Kini, harga emas pada pukul 10.00 WIB mengalami penurunan sebesar Rp 5.000.

    Sementara itu, ini daftar harga emas Antam yang dijual di Butik Emas Logam Mulia Semarang berdasarkan update terakhir. Sebagai catatan bahwa harga yang tertera di atas merupakan harga yang belum dikenai pajak PPh sebesar 0,25 persen dari harga emas.

    Sebagai informasi, Daftar harga emas Antam di Semarang dikutip dari Butik Emas Logam Mulia berlokasi di blok A7 DP Mall, Jl. Pemuda No. 150 Kota Semarang.

    Efek Ketegangan Geopolitik

    Harga emas melonjak ke level tertinggi sepanjang masa pada Senin 20 Mei 2024 kemarin. Kenaikan ini didorong oleh berbagai faktor mulai dari ekspektasi penurunan suku bunga AS, langkah-langkah stimulus dari China, hingga ketegangan geopolitik yang memicu peningkatan permintaan. Momentum ini juga mendorong harga perak ke level tertinggi dalam lebih dari 11 tahun.

    Melansir Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,9 persen menjadi USD 2.435,96 per ons troi pada pukul 14:26 ET (18:26 GMT) setelah mencapai rekor tertinggi USD 2.449,89 di awal sesi. Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup 0,9 persen lebih tinggi menjadi USD 2.438,50.

    “Inflasi yang sulit dikendalikan, kemungkinan kejanggalan dalam data inflasi, serta beban utang yang terus meningkat di AS, memberikan alasan kuat untuk diversifikasi aset. Kondisi ini menciptakan badai sempurna yang menjaga pasar emas tetap tinggi,” kata Daniel Pavilonis, senior market strategist di RJO Futures.

    Data minggu lalu menunjukkan harga konsumen AS meningkat kurang dari perkiraan pada bulan April, menandakan tren penurunan inflasi berlanjut, sehingga meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan September.

    Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang dari kepemilikan emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil, yang juga mendapat keuntungan dari ketidakpastian di pasar. Pavilonis memperkirakan emas akan melonjak mendekati USD 2.500 dalam jangka pendek karena ketakutan akan ketinggalan dalam reli emas.

    “Banyak non-pedagang yang menghubungi broker untuk membeli kontrak berjangka atau menerima pengiriman fisik,” tambah Pavilonis.

    Emas juga didukung oleh peningkatan kepemilikan oleh bank sentral China. Selain itu, peningkatan penghindaran risiko (risk aversion) akibat berita tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter turut mendongkrak harga emas, menurut analis di Kitco Metals.

    Beberapa analis juga menyoroti lonjakan harga emas sebagai respons terhadap pengumuman China mengenai langkah-langkah bersejarah untuk menstabilkan sektor properti yang sedang krisis. China adalah konsumen utama emas dan logam industri lainnya.

    Di tempat lain, harga perak di pasar spot naik 2,2 persen menjadi USD 32,17 setelah mencapai level tertinggi dalam 11 tahun. Platinum turun 2,5 persen menjadi USD 1.053,43 setelah mencapai level tertinggi sejak Mei 2023. Paladium naik 2 persen menjadi USD 1.028,66.

    “Platinum diperdagangkan lebih tinggi dibandingkan paladium dengan meningkatnya arus masuk dana yang diperdagangkan di bursa,” kata ANZ dalam sebuah catatan.

    Sentuh Rekor Tertinggi

    Harga emas dunia di pasar spot tercatat USD2.430,01 per troy ons. Harga pada Senin, 20 Mei 2024 ini mendorong logam mulia paling berharga di dunia ini menyentuh rekor tertinggi.

    Harga emas naik 0,62 persen dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu sehingga menjadi rekor tertinggi sepanjang masa. Dalam sepekan terakhir saja, harga emas naik 3,54 persen secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga bertambah 3,74 persen.

    Penyebab utama kenaikan harga emas adalah ekspektasi penurunan suku bunga acuan, terutama di Amerika Serikat (AS). Menurut CME FedWatch, Federal Reserve diperkirakan mulai menurunkan suku bunga pada September mendatang. Peluang penurunan 25 basis poin (bps) ke 5-5,25 persen adalah 49 persen, lebih tinggi dibandingkan sepekan lalu yaitu 48,6 persen dan sebulan lalu yang sebesar 45,8 persen.

    Optimisme ini datang dari rilis data inflasi. Pekan lalu, US Bureau of Labor Statistics mengumumkan inflasi Negeri Adikuasa pada April berada di 0,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Lebih rendah dibandingkan Maret yang sebesar 0,4 persen.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi