KABARBURSA.COM - Harga emas turun ke level USD 2.330 per ons troi, pada Jumat 24 Mei 2024, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi baru sepanjang masa di USD 2.450 per ons troi.
Menurut data Trading Economics, Minggu 26 Mei 2024, harga emas spot naik tipis 0,06 persen ke USD 2.333 per ons troi, meski dalam sepekan turun 0,08 persen.
Pengamat komoditas dan Founder Traderindo.com, Wahyu Tribowo Laksono menyatakan bahwa pelemahan harga emas saat ini tidak mempengaruhi logam mulia lainnya seperti perak dan platinum. "Meski sama-sama aset lindung nilai (safe haven), tren penurunan emas ini hanya bersifat sementara," kata dia dikutip Senin 27 Mei 2024.
Wahyu menjelaskan bahwa sentimen yang menurunkan harga emas disebabkan oleh berkurangnya ekspektasi penurunan suku bunga Fed setelah rilis data ekonomi AS. Pada Kamis 23 Mei 2024 S&P Global melaporkan peningkatan aktivitas bisnis AS dalam sektor manufaktur, jasa, dan PMI komposit bulan Mei. Selain itu, klaim pengangguran lebih rendah dari perkiraan menunjukkan kekuatan pasar tenaga kerja.
Harga emas kembali merosot karena risalah pertemuan FOMC pada 30 April - 1 Mei 2024 yang hawkish, menyebabkan kenaikan dolar dan suku bunga obligasi, sehingga harga emas menjadi bearish.
{
"width": "100 persen",
"height": "480",
"symbol": "CAPITALCOM:GOLD",
"interval": "D",
"timezone": "Etc/UTC",
"theme": "light",
"style": "1",
"locale": "en",
"allow_symbol_change": true,
"calendar": false,
"support_host": "https://www.tradingview.com"
}
"Namun, penurunan ini diprediksi hanya sementara, dan harga emas akan kembali bullish ke depannya," kata Wahyudi.
Dia memperkirakan harga emas akan diperdagangkan di level USD 2.410 per ons troi pada akhir kuartal II-2024, dan pada akhir tahun mencapai USD 2.483 per ons troi.
Harga perak tetap stabil bahkan cenderung naik, mendekati puncak kisaran karena sentimen risk on meningkat.
Berdasarkan Trading Economics, Minggu 26 Mei 2024 pukul 16.25 WIB, harga perak naik 0,63 persen ke level USD 30,34 per ons troi. Kenaikan ini didukung oleh fundamental jangka panjang seperti pertumbuhan global yang positif dan permintaan yang kuat.
{
"width": "100 persen",
"height": "480",
"symbol": "CAPITALCOM:SILVER",
"interval": "D",
"timezone": "Etc/UTC",
"theme": "light",
"style": "1",
"locale": "en",
"allow_symbol_change": true,
"calendar": false,
"support_host": "https://www.tradingview.com"
}
Wahyu menyebutkan, harga perak naik juga didorong oleh pandangan positif terkait pertumbuhan global, sehingga analis seperti Marcus Garvey dari Macquarie berspekulasi bahwa perak bisa mendapatkan keuntungan lebih karena meningkatnya permintaan untuk panel surya, perangkat elektronik, dan perhiasan.
Tingkat suku bunga yang tinggi dapat mengurangi daya tarik aset non-bearing, namun logam putih tetap didukung oleh aplikasi industrinya. Wahyu memperkirakan harga perak akan diperdagangkan pada US$ 31,50 per ons troi pada akhir kuartal ini, dan mencapai US$ 32,15 per ons troi pada akhir tahun 2024.
Penurunan harga emas juga tidak mempengaruhi harga platinum. Berdasarkan Trading Economics, Minggu (26/5) pukul 16.30 WIB, harga platinum naik 0,64 persen ke level US$ 1.034 per ons troi.
Wahyu menyebutkan, harga platinum bahkan naik melampaui US$ 1.000 per ons troi, mencapai level tertinggi dalam hampir satu tahun. Kenaikan ini didorong oleh kekhawatiran kekurangan pasokan dan permintaan yang kuat. Selain itu, permintaan kendaraan listrik yang menggunakan platinum dalam konverter katalitik juga mendorong kenaikan harga.
Pasar platinum kemungkinan akan mengalami defisit satu tahun lagi pada 2024, karena melemahnya persediaan tambang dan risiko yang dihadapi platinum daur ulang.
Permintaan industri otomotif terhadap logam ini merupakan yang terkuat dalam tujuh tahun terakhir, sehingga harga platinum tetap stabil dan naik. Menurut laporan dari World Platinum Investment Council, pasar platinum diperkirakan mengalami defisit sebesar 418.000 ons pada 2024, meningkat dari perkiraan sebelumnya sebesar 353.000 ons, di tengah ketegangan pasokan dari sektor pertambangan dan penurunan tingkat daur ulang.
Permintaan PGM dari produsen mobil akan sangat bervariasi tergantung pada penjualan kendaraan pembakaran internal dibandingkan kendaraan hibrida atau listrik.
Analis di Macquarie memperkirakan, permintaan platinum dan paladium dari sektor otomotif akan mulai menurun setelah 2025. Wahyu memprediksi harga platinum akan diperdagangkan pada US$ 1.102 per ons troi pada akhir kuartal ini, dan mencapai US$ 1.165 per ons troi pada akhir tahun 2024.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.