KABARBURSA.COM - Pada perdagangan hari ini, Kamis 18 April 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka dengan menguat. Pada pukul 9.10, IHSG mencatat kenaikan sebesar 29,33 poin atau setara dengan penguatan 0,41 persen ke level 7.160.
Berdasarkan data perdagangan dari Bursa Efek Indonesia, volume perdagangan mencapai 1,37 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp992,47 miliar. Sedangkan frekuensi perdagangan mencapai 126.168 kali.
Dari sisi pergerakan harga saham, terdapat 199 saham yang mengalami kenaikan dan 155 saham yang mengalami penurunan. Sementara itu, 193 saham lainnya stagnan atau tidak mengalami perubahan.
Searah dengan laju IHSG, Rupiah juga dibuka menguat pada pembukaan pasar spot hari ini, Kamis 18 April 2024.
Rupiah dibuka menguat 0,27 persen ke level Rp16.177/USD pada pukul 09:02 WIB di awal perdagangan berlangsung.
Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global, dan dalam negeri. Terbaru, Gubernur The Fed Bank of Cleveland Loretta Mester memberi pernyataan yang seolah-olah memberi sinyal agar para pelaku pasar bersiap apabila tahun ini pemangkasan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) mungkin tidak akan sesuai seperti harapan sebelumnya.
“Bank Sentral tidak terburu-buru menurunkan suku bunga acuan karena para pengambil kebijakan masih berharap inflasi melandai lebih lanjut yang bisa meyakinkan bahwa pelonggaran moneter sudah bisa (Mulai) dilakukan,” terang Mester.
Sejumlah investor di pasar saat ini memperkirakan The Fed mungkin hanya memangkas suku bunga acuan sebanyak dua kali tahun ini, juga mundur dari Juni menjadi September nanti. Jauh lebih rendah dibandingkan harapannya di awal tahun 2024 kemarin.
Namun demikian, sentimen positif datang dari dalam negeri, Penjualan Ritel tumbuh 6,4 persen di bulan Februari, jauh lebih cepat dari pertumbuhan 1,1 persen di bulan Januari. Ini menandakan pertumbuhan Penjualan Ritel selama sembilan bulan berturut-turut dengan laju tercepat sejak Juni 2023 seiring dengan peningkatan belanja selama Pemilihan Umum dan jelang tibanya bulan Ramadan.
Bank Indonesia melaporkan, Penjualan Ritel yang diukur dengan Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Februari berada di 214,1. Didukung oleh pertumbuhan Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang meningkat serta Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi.