KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat mengalami pasang surut pada akhir pekan sebelumnya. Hari ini, Senin 22 April 2024, IHSG masih menunjukkan potensi untuk tertekan.
Pada akhir pekan yang lalu, tepatnya Jumat 19 April 2024, IHSG melemah sebesar 1,11 persen ke posisi 7.087,32.
Dalam kurun waktu seminggu, indeks ini terpukul sebesar 2,3 persen. Dana asing yang keluar pada minggu perdagangan pertama setelah libur Lebaran mencapai angka mencengangkan, mencapai Rp 7,91 triliun.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, melihat bahwa potensi pergerakan IHSG masih berada dalam tekanan yang dapat dianggap wajar. IHSG berada dalam pola pencarian rentang keseimbangan baru di tengah gejolak harga komoditas dan nilai tukar yang masih mengalami volatilitas yang tinggi.
Dengan demikian, terbuka kemungkinan IHSG akan mengalami penurunan lagi hari ini. Rentang pergerakan IHSG diperkirakan berada di kisaran 7.002 - 7.189.
Meski begitu, ia melihat bahwa tekanan tersebut mulai menunjukkan tanda-tanda pembatasan. Peluang untuk melakukan akumulasi pembelian secara bertahap kini semakin terbuka, seperti yang dijabarkan oleh William dalam risetnya.
Menurut William, rilis data perekonomian neraca perdagangan esok hari diperkirakan masih akan menunjukkan bahwa kondisi perekonomian Indonesia berada dalam keadaan stabil dan terkendali, sehingga diharapkan mampu memberikan sentimen positif terhadap pergerakan IHSG dalam beberapa waktu ke depan.
Beberapa saham yang menjadi pilihan dari Yugen Sekuritas antara lain adalah BBCA, BBNI, BBRI, TLKM, GGRM, UNVR, PWON, HMSP, dan JSMR.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.