Logo
>

IHSG Hari ini Dibuka Terbang, Ada Saham Melejit 18 Persen

IHSG hari ini menguat 1,29 persen ke 6.874 di awal perdagangan 24 Juni 2025, didorong sentimen positif Wall Street dan penguatan saham energi, infrastruktur, serta teknologi.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
IHSG Hari ini Dibuka Terbang, Ada Saham Melejit 18 Persen
Logo Bursa Efek Indonesia (BEI) di main hall, Jakarta, Senin, 2 Juni 2025. (Foto: KabarBursa/Abbas Sandji)

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau setelah menguat 1,29 persen ke level 6.874 pada perdagangan hari ini Selasa, 24 Juni 2025.

Mengutip data perdagangan RTI, hijaunya IHSG hari ini dibarengi dengan 248 saham yang turut menguat. Sementara 92 saham melemah dan 174 saham stagnan. 

Adapun volume perdagangan pagi ini dibuka dengan 611,638 juta lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp335,159 miliar.

Di sisi lain merujuk data Stockbit, PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS) berada di puncak top gainer usai harganya melonjak 18,52 persen ke level Rp320. 

Disusul oleh saham PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) yang naik 10,96 persen menjadi Rp81. Saham berbasis teknologi yakni PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI) juga ikut menghijau dengan kenaikan 8,53 persen ke harga Rp140.

Selain itu, PT Graha Prima Mentari Tbk (GRPM) juga mengalami penguatan 7,27 persen ke level Rp59, sementara saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) turut naik 7,10 persen ke posisi Rp830.

Dari sisi pelemahan, saham PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) menjadi top loser dengan koreksi 14,96 persen ke harga Rp199. Saham PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA) juga terlihat turun sebesar 14,81 persen menjadi Rp368. 

Sedangkan saham PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO) melemah 12,59 persen ke Rp118. Adapun PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) masing-masing terkoreksi 11,86 persen dan 11,40 persen.

Dari sektoral IHSG, sektor infrastruktur memimpin penguatan dengan kenaikan 1,50 persen, diikuti sektor keuangan naik 1,49 persen, dan sektor non-siklikal yang mencatatkan kenaikan 1,44 persen pada hari ini. 

Sektor industri dasar juga mencatat penguatan 1,41 persen, serta sektor barang konsumsi siklikal yang naik 1,39 persen. Namun demikian, tidak semua sektor bergerak di zona hijau, seperti sektor transportasi yang terpantau koreksi cukup dalam sebesar 1,62 persen. 

Wall Street Menguat, Abaikan Serangan Iran ke AS

Dari mancanegara, pasar saham global ditutup menguat pada Senin, 23 Juni 2025. Investor dinilai mulai mengabaikan eskalasi konflik di Timur Tengah, termasuk serangan udara balasan Iran terhadap pangkalan militer AS di Qatar.

Seperti diberitakan sebelumnya, tiga indeks utama Wall Street berakhir di zona hijau. Dow Jones naik 0,89 persen ke 42.581,78, S&P 500 menguat 0,96 persen ke 6.025,17, dan Nasdaq menanjak 0,94 persen ke 19.630,98. Dari sebelas subsektor utama dalam indeks S&P 500, sepuluh sektor menguat, sementara sektor energi menjadi satu-satunya penekan indeks.

Saham sempat memangkas kenaikan setelah pemerintah Qatar menutup wilayah udaranya akibat ancaman serangan dari Iran terhadap pasukan AS yang ditempatkan di negara tersebut. Militer Iran mengklaim telah meluncurkan rudal ke pangkalan udara Al Udeid, pangkalan militer AS terbesar di Timur Tengah. Namun, menurut pejabat AS, tidak ada korban jiwa atau luka dalam insiden tersebut.

Serangan tersebut merupakan balasan atas serangan udara AS terhadap situs nuklir Iran dalam rangka mendukung kampanye militer Israel. Israel juga dilaporkan membombardir Penjara Evin di Teheran utara serta pusat komando Garda Revolusi yang berperan dalam keamanan dalam negeri Iran.

Sementara itu, parlemen Iran telah menyetujui penutupan Selat Hormuz, jalur pelayaran penting bagi perdagangan minyak dunia. Namun hingga kini, belum ada tindakan nyata yang mengganggu lalu lintas kapal di selat tersebut.

"Hari ini pasar yang menguat menandakan sentimen risk-on, yang cukup mengejutkan mengingat banyaknya peristiwa volatil selama akhir pekan," kata Andrew Wells, Chief Investment Officer di SanJac Alpha, Houston.

"Pelajaran yang bisa diambil adalah bahwa dampak peristiwa geopolitik terhadap pasar kini semakin berkurang sejak dimulainya tarif global, yang disebut sebagai Hari Liberasi, titik balik dari gejolak besar," lanjutnya. (*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Hutama Prayoga

Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.