KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat dengan kuat, mencatatkan kenaikan sebesar 55,08 poin atau 0,74 persen ke level 7.543,7 pada penutupan sesi I Jumat, 23 Agustus 2024. Dengan pergerakan di rentang 7.507-7.567, IHSG tampaknya semakin mendekati potensi untuk mencatat rekor penutupan tertinggi sepanjang masa (all-time high atau ATH).
Sebagai catatan, rekor ATH IHSG sebelumnya tercipta pada 21 Agustus 2024, di level 7.554,5. Pada sesi I kali ini, total volume perdagangan mencapai 9,74 miliar saham dengan nilai transaksi sekitar Rp5,8 triliun, serta frekuensi perdagangan mencapai 551.614 kali. Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 385 saham mengalami kenaikan, 158 saham mengalami penurunan, dan 227 saham tetap stagnan.
Seluruh saham unggulan menguat pada penutupan sesi I. Data IDX pukul 11.30 WIB menunjukkan saham-saham blue chip yang tergabung dalam indeks LQ45 melonjak 1,08 persen, Investor33 naik 0,9 persen, dan Jakarta Islamic Index (JII) melesat 1,54 persen.
Sektor-sektor saham juga menunjukkan penguatan yang signifikan pada penutupan sesi I. Sektor properti memimpin dengan kenaikan sebesar 1,43 persen, diikuti oleh sektor energi yang naik 1,35 persen, sektor barang konsumsi non-primer yang naik 1,27 persen, sektor keuangan yang naik 1,26 persen, dan sektor perindustrian yang menguat 1,07 persen.
Tidak hanya di Indonesia, bursa saham Asia mayoritas juga menunjukkan penguatan. Indeks Nikkei di Jepang naik 0,35 persen, Straits Times di Singapura menguat tipis 0,15 persen, dan Shanghai di China terkerek 0,28 persen. Namun, Hang Seng di Hong Kong justru mengalami penurunan sebesar 0,41 persen.
IHSG saat ini berada di jalur yang kuat, dan dengan momentum ini, sangat mungkin untuk mencatatkan rekor ATH baru dalam waktu dekat.
Rekomendasi Analis
Berikut adalah rekomendasi saham menarik untuk hari ini, dengan pilihan yang beragam dari Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi dan Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana.
Pilihan Wafi:
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
- PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS)
- PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)
Pilihan Herditya:
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
- PT PP London Sumatera Tbk (LSIP)
- PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL)
- PT Mayora Indah Tbk (MYOR)
Berikut analisis teknikal dari MNC Sekuritas yang patut diperhatikan:
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) - Buy on Weakness
- Harga saat ini: 6.650 (+0,38 persen)
- Analisis: INDF masih menarik dengan dominasi volume pembelian. Namun, penguatan ini berada di akhir wave i dari wave (iii) menurut label hitam atau akhir wave (iii) menurut label merah. Ini menunjukkan potensi penguatan yang terbatas dan kemungkinan koreksi.
- Rekomendasi: Buy on Weakness pada 6.275-6.475
- Target Price: 6.750, 6.875
- Stoploss: Di bawah 6.200
- PT PP London Sumatera Tbk (LSIP) - Buy on Weakness
- Harga saat ini: 875 (-1,69 persen)
- Analisis: LSIP mengalami koreksi dengan dominasi volume penjualan. Posisi saat ini diperkirakan berada di bagian wave (b) dari wave [iii] (label hitam) atau wave (ii) dari wave [c] (label merah).
- Rekomendasi: Buy on Weakness pada 840-870
- Target Price: 930, 960
- Stoploss: Di bawah 820
- PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) - Buy on Weakness
- Harga saat ini: 665 (-0,75 persen)
- Analisis: Koreksi MTEL masih tertahan oleh MA200, meskipun ada volume penjualan. Posisi saat ini diperkirakan berada di bagian wave (c) dari wave [ii], menunjukkan kemungkinan koreksi lanjutan.
- Rekomendasi: Buy on Weakness pada 625-655
- Target Price: 700, 745
- Stoploss: Di bawah 610
- PT Mayora Indah Tbk (MYOR) - Buy on Weakness
- Harga saat ini: 2.600 (-1,52 persen)
- Analisis: MYOR mengalami koreksi dengan dominasi volume penjualan. Diperkirakan, posisi MYOR berada di awal wave [b] dari wave B (label hitam) atau wave [ii] dari wave 1 (label merah).
- Rekomendasi: Buy on Weakness pada 2.410-2.530
- Target Price: 2.740, 2.830
- Stoploss: Di bawah 2.390
Setiap keputusan investasi tentu memerlukan pertimbangan yang matang, dan rekomendasi ini bisa menjadi panduan dalam mengambil langkah yang tepat.
Pada perdagangan pasar reguler, saham AMMN mencatat kenaikan sebesar 2,89 persen dan berada di posisi Rp10.675 per saham. Saham AMMN dibuka stagnan di harga Rp10.375 per saham dan mencapai level tertinggi Rp10.775, dengan level terendah di Rp10.375 per saham. Total frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 9.295 kali dengan volume perdagangan mencapai 26.799.088 saham, menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp26,8 triliun.
Namun, kondisi pasar secara keseluruhan menunjukkan tekanan di seluruh sektor saham. Sektor infrastruktur mengalami penurunan terbesar dengan koreksi 1,5 persen, diikuti oleh sektor teknologi yang merosot 1,4 persen. Sektor energi turun 0,67 persen, sektor basic melemah 0,83 persen, dan sektor industri tergelincir 0,19 persen.
Sektor nonsiklikal juga terpangkas 0,35 persen, sementara sektor siklikal merosot 1,24 persen. Sektor kesehatan turun 0,44 persen, sektor keuangan terbenam 1,19 persen, sektor properti susut 0,90 persen, dan sektor transportasi turut mengalami penurunan sebesar 1,23 persen.
Meskipun saham AMMN menunjukkan performa yang positif, tren keseluruhan pasar masih didominasi oleh tekanan jual, terutama di sektor-sektor utama.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.