KABARBURSA.COM - PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI), perusahaan di bidang pendidikan dan pengembangan diri yang didirikan oleh tokoh inspiratif Merry Riana, resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini Kamis, 10 Juli 2025.
Pencatatan ini menandai tonggak penting bagi Perseroan, yang resmi menjadi emiten ke-21 yang melantai di BEI sepanjang tahun 2025 dan tercatat di Papan Pengembangan dengan kode saham MERI.
Didirikan pada tahun 2014, PT Merry Riana Edukasi Tbk telah menjelma dari sebuah usaha kecil di garasi menjadi pemimpin pasar dalam pengembangan pendidikan karakter dan soft skills di Indonesia. Langkah IPO ini diposisikan bukan semata-mata sebagai ekspansi bisnis, melainkan bagian dari visi jangka panjang untuk memperkuat ekosistem pendidikan nasional.
Merry Riana menyampaikan bahwa pencatatan saham ini adalah langkah menuju tata kelola perusahaan yang lebih transparan, akuntabel, dan berorientasi pada keberlanjutan.
Dukungan terhadap pencatatan perdana MERI datang dari berbagai tokoh nasional. Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan, “Ini contoh yang bagus. Merry Riana tidak pernah berhenti berpikir untuk meningkatkan ketangguhan dan inisiatif dari rakyat Indonesia yang kita cintai," melalui keterangan tertulis pada Kamis, 10 Juli 2025.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, “Human capital adalah aset strategis bangsa. Semoga IPO MERI berjalan sukses dan membawa dampak positif bagi masa depan Indonesia.”
Konsistensi dan komitmen pendiri juga menjadi sorotan pasar. Merry Riana dan Alva Tjenderasa memilih untuk mengunci seluruh kepemilikan saham mereka selama 5 tahun penuh. “Kami sudah menandatangani commitment letter yang sudah kami submit ke Bursa untuk tidak menjual saham kami sendiri. Saya memilih untuk stay, bersama Anda. Karena nilai MERI bukan hanya ada hari ini tapi akan terus bertumbuh dalam lima tahun ke depan,” kata Merry Riana di BEI, Kamis, 10 Juli 2025.
Selain itu, masuknya pengusaha nasional Hermanto Tanoko sebagai investor strategis semakin memperkuat kepercayaan pasar terhadap fundamental MERI. Melalui Tancorp, Hermanto membawa MERI sebagai perusahaan ke-9 yang berhasil dibawanya melantai di BEI.
Dalam penawaran umum perdana, MERI melepas 235.132.500 saham atau setara dengan 22,72 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, dengan harga penawaran Rp128 per saham. Dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp30.096.960.000, dibaca: tiga puluh miliar sembilan puluh enam juta sembilan ratus enam puluh ribu rupiah. Kapitalisasi pasar MERI setelah pencatatan mencapai Rp132.496.960.000 atau seratus tiga puluh dua miliar empat ratus sembilan puluh enam juta sembilan ratus enam puluh ribu rupiah.
Dana hasil IPO akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan usaha, dengan alokasi 65 persen untuk memperluas jaringan Merry Riana Learning Centre melalui model kemitraan dan sewa, serta 35 persen untuk memperkuat program Merry Riana Event seperti Life Camp, Leadership Camp, dan Billionaire Camp. Termasuk di dalamnya adalah penguatan sumber daya manusia, pelatihan, pemasaran, dan pengembangan infrastruktur digital. Dengan pendekatan model asset-light, strategi ini dinilai mampu mendorong ekspansi cepat tanpa membebani keuangan perusahaan secara signifikan.
PT Merry Riana Edukasi Tbk mencatat kinerja yang solid per 31 Desember 2024. Perseroan memiliki total aset sebesar Rp23.488.202.879 atau dua puluh tiga miliar empat ratus delapan puluh delapan juta dua ratus dua ribu delapan ratus tujuh puluh sembilan rupiah. Total liabilitas tercatat Rp11.710.287.270 dan ekuitas Rp11.777.915.609.
Modal saham mencapai Rp10.000.000.000. Dari sisi operasional, pendapatan usaha tercatat sebesar Rp35.816.859.123 dan laba usaha Rp9.290.648.615. Kinerja tersebut mencerminkan fundamental yang kuat dan prospek pertumbuhan yang berkelanjutan.
Penjamin pelaksana emisi efek dalam proses IPO ini adalah PT Lotus Andalan Sekuritas, dengan dukungan profesional dari PT Adimitra Jasa Korpora sebagai biro administrasi efek, KAP Teramihardja, Pradhono & Chandra sebagai akuntan publik, SHM Partnership sebagai konsultan hukum, dan Rudy Siswanto, S.H. sebagai notaris.
Merry Riana menegaskan bahwa IPO ini bukan tujuan akhir, tetapi titik awal dari pertumbuhan yang lebih besar. “Kami tidak menunggu besar untuk go public. Kami go public agar bisa menjadi besar dan berdampak lebih luas lagi. Melantai di bursa bukan akhir, tapi awal dari lompatan yang lebih besar, dari Indonesia, untuk dunia," ucap dia.
PT Merry Riana Edukasi Tbk saat ini mengoperasikan tiga pilar bisnis utama: Merry Riana Learning Centre (34 lokasi), Merry Riana Events, dan platform Merry Riana Digital Learning. Dengan pendekatan Experiential Learning TechnologiesTM, Perseroan telah menjangkau puluhan ribu anak dan remaja Indonesia. Melalui visi menciptakan dampak positif dari Indonesia untuk dunia, MERI memimpin gerakan pendidikan berbasis soft skills yang berfokus pada pembentukan karakter unggul, ketangguhan mental, dan integritas generasi muda Indonesia.
Dengan berkantor pusat di Soho Capital lantai 42 unit 4201–4203, Podomoro City, Jakarta Barat, MERI bergerak di sektor consumer cyclicals, sub-sektor consumer services, industri education & support services, dan sub-industri education services.
Struktur manajemen Perseroan dipimpin oleh Riana sebagai Komisaris Utama, didampingi oleh Yoel Alex Santoso sebagai Komisaris dan Drs. Mohammad Raylan, MM sebagai Komisaris Independen. Posisi Direktur Utama dipegang oleh Alva Christopher Tjenderasa, dengan jajaran direktur lainnya yakni Budi Agusti, Khezia Stevi Liana, dan Sri Muliati. Corporate Secretary dijabat oleh Budi Agusti.
Menilik data perdagangannya, saham MERI usai resmi melantai di Bursa mengalami kenaikan harga 34,38 persen atau 44 poin ke harga Rp172 dari harga perdana.(*)