Logo
>

Resmi IPO di BEI, CHEK Optimis Jadi Pemain Utama Alat Diagnostik dan Riset

CHEK resmi IPO, raup dana Rp110 miliar untuk ekspansi alat diagnostik dan riset. Saham langsung naik 34 persen, didorong prospek cerah industri kesehatan dan TKDN.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Resmi IPO di BEI, CHEK Optimis Jadi Pemain Utama Alat Diagnostik dan Riset
Direktur Utama CHEK Yoshua Raintjung (foto: tangkapan layar youtube BEI)

KABARBURSA.COM - Perusahaan distributor alat kesehatan, PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025.

Direktur Utama CHEK, Yoshua Raintjung menegaskan bahwa langkah strategis perseroan melantai di BEI merupakan wujud komitmen jangka panjang untuk memperkuat struktur pendanaan dan memperkuat tata kelola perusahaan.

"Kinerja keuangan yang terus menunjukkan tren positif menjadi fondasi utama langkah ini," ujar dia.

Yoshua menyampaikan pada 2023 pendapatan bersih perusahaan mengalami pertumbuhan sebesar 9,9 persen, dan melonjak signifikan sebesar 19,9 persen pada akhir 2024.

Ia menyebut capaian ini mencerminkan solidnya fundamental bisnis serta kepercayaan pasar terhadap arah pertumbuhan perseroan dan Potensi tumbuh 10–20 persen per tahun

"Dengan ekspansi OEM (DB-hem3, reagen lokal) didukung sertifikasi TKDN serta proyek pemerintah dalam strategi kombinasi produk global dan pengembangan merek lokal," jelasnya.

Perlu diketahui, Perseroan berfokus pada penyedia alat & reagen diagnostik klinik dan menyediakan peralatan dan reagen untuk laboratorium klinik (hospital/medical devices), termasuk sistem untuk deteksi, diagnosis, dan monitoring berbagai penyakit.

CHEK juga perusahaan distributor utama untuk brand internasional seperti Bio-Rad Clinical Diagnostics, serta Thermo Fisher Scientific, dan lainnya.

Sebagai distributor produk life science (riset), perusahaan menyediakan peralatan dan reagen untuk riset dan sains, seperti PCR, sekuensing, dan lainnya dalam ranah life-science.

Yoshua cukup optimistis dengan prospek industri kesehatan, pasar alat kesehatan, dan diagnostik molekuler di Indonesia tumbuh pesat pasca COVID-19, seiring tren personalisasi pengobatan.

"Pemerintah mendorong penggunaan produk lokal (TKDN) dan industri substitusi impor. Perseroan aktif di segmen pemeriksaan HbA1c (diabetes) dengan penyakit kronis yang terus meningkat, NGS (Next Generation Sequencing) Pemeriksaan untuk deteksi genetik, kanker, dan Produk PCR yang relevan dengan kebutuhan industri makanan dan farmasi," jelasnya.

Menurut Yoshua, segmen tersebut berada di jalur pertumbuhan yang tinggi. Ia menyatakan CHEK berpotensi menjadi pemain nasional utama dalam alat diagnostik dan riset.

Adapun jumlah penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) secara keseluruhan adalah sebanyak-banyaknya 862.433.000 saham dengan nilai keseluruhan Rp110,39 miliar dengan harga IPO Rp128 per saham.

Nantinya, seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional Perseroan antara lain untuk biaya-biaya terkait, pembelian barang dagangan, biaya angkut, biaya kantor, biaya penjualan, biaya sewa dan lainnya.

Saham CHEK Masuk ke Jajaran Top Gainer

Adapun pada pembukaan perdagangan hari ini, saham CHEK langsung menguat sebesar 34,38 persen atau naik 44 poin ke level 172. Selain CHEK, saham-saham pendatang baru mendominasi top gainer pada pembukaan sesi I.

Pertama, terdapat PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) yang melonjak tajam sebesar 34,81 persen ke level 182. Kenaikan serupa juga dialami oleh perusahaan yang hari ini IPO yakni PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI), yang naik 34,38 persen ke harga 172.

Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) juga sukses memperlihatkan kinerja positif di pagi ini dengan kenaikan 25 persen ke harga 320.

Di posisi kelima top gainer, muncul nama baru lainnya yaitu PT Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT) mencuri perhatian investor setelah menguat 24,91 persen ke level 1.755.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Hutama Prayoga

Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.