Logo
>

IHSG Tergelincir di Akhir Pekan, Cek Sentimen Pekan Depan

Ditulis oleh KabarBursa.com
IHSG Tergelincir di Akhir Pekan, Cek Sentimen Pekan Depan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di bawah tekanan yang cukup kuat. Pada Jumat 26 April 2024, IHSG tergelincir 1,67 persen ke posisi 7.036,08. Selama seminggu, IHSG terperosok sebesar 0,72 persen.

    Associate Director of Research and Investment di Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menyoroti bahwa pekan ini, IHSG dipengaruhi oleh sentimen inflasi dan data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang mengganggu peluang penurunan tingkat suku bunga global. "Ketegangan geopolitik juga mempengaruhi pasar secara signifikan," katanya dikutip Minggu 28 April 2024.

    Menghadapi pekan depan, pasar dan investor dengan cermat menunggu hasil pertemuan The Fed. "Pertemuan ini akan menentukan arah kebijakan selanjutnya dari The Fed," ujar Maximilianus.

    Pekan mendatang, kata Maximilianus, akan tersuguhkan sejumlah data penting baik dari dalam negeri, regional, maupun global. "Domestik akan melihat rilis Purchasing Managers' Index (PMI) Manufacturing dan data inflasi yang diprediksi meningkat secara year on year (YoY)," kata dia.

    Di tingkat regional, China akan merilis data PMI manufaktur yang diperkirakan akan turun. Sementara itu, Jepang akan menghadirkan data seperti Job to Applicant Ratio yang diprediksi menurun, penjualan ritel yang juga diproyeksikan turun secara YoY, dan produksi industri yang diperkirakan menurun secara YoY.

    Sementara itu, dari Amerika Serikat, akan ada data Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS), serta pertemuan The Fed pada Kamis  2 Mei mendatang.

    Equity Research Analyst di Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang menyatakan bahwa pergerakan IHSG selama seminggu terkait dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal I-2024 yang tidak sesuai ekspektasi pasar. "Dia juga menyoroti beberapa data yang menjadi sentimen bagi IHSG pekan depan," jelas dia.

    Di tingkat regional, Paskalis menyebut terdapat data National Bureau of Statistics (NBS) Manufacturing PMI China bulan April yang akan dirilis pada Selasa 30 April 2024. "Data ini diharapkan bisa melanjutkan pertumbuhan setelah mengalami peningkatan tajam menjadi 50,8 pada Februari 2024," jelasnya.

    "Pemerintah Tiongkok sedang berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi mereka saat ini," ungkap Alrich.

    Sama pada hari yang sama, akan dirilis juga Caixin Manufacturing PMI yang diharapkan bisa mempertahankan pertumbuhan aktivitas pabrik selama lima bulan berturut-turut. Ini sejalan dengan pesanan baru yang tinggi dari dalam dan luar negeri serta peningkatan aktivitas manufaktur dalam negeri.

    Di tingkat domestik, data pertumbuhan Foreign Direct Investment (FDI) kuartal I-2024 akan dirilis pada Senin (29/4). Pada kuartal IV-2023, pertumbuhan FDI Indonesia naik tipis sebesar 5,3 persen YoY, sementara pada tiga kuartal sebelumnya, pertumbuhannya mencapai dua digit secara YoY.

    "Pertumbuhan FDI di kuartal I-2024 diharapkan akan tetap positif meskipun ada risiko ketidakpastian dari Pemilu 2024," jelas Alrich.

    Selain itu, akan ada rilis data inflasi bulan April pada Kamis 2 Mei 2024. yang berpotensi meningkat seiring dengan momentum Idul Fitri. Pada Maret 2024, inflasi mencapai 3,05 persen YoY, mencapai level tertinggi sejak Agustus 2023.

    Alrich mengamati bahwa kenaikan ini terjadi bersamaan dengan bulan Ramadan dan menjelang perayaan Idul Fitri. Ini ditandai dengan kenaikan inflasi yang signifikan pada harga makanan.

    Alrich merekomendasikan para investor untuk memperhatikan sejumlah saham tertentu dalam perdagangan pekan depan, termasuk saham ANTM, CPIN, ICBP, INCO, KLBF, MYOR, dan TLKM.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi