KABARBURSA.COM - Realisasi investasi hilirisasi pada triwulan I 2024, yang mencapai Rp75,8 triliun, menyumbang sekitar 18,9 persen dari total investasi pada periode tersebut yang sebanyak Rp401,5 triliun.
Kementerian Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan bahwa dari jumlah tersebut, investasi sebesar Rp75,8 triliun berasal dari berbagai sektor, termasuk smelter nikel senilai Rp33,4 triliun, tembaga Rp8,4 triliun, bauksit Rp1,4 triliun, dan petrokimia senilai Rp7 triliun.
Selain itu, sektor lain seperti pulp and paper, ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) atau baterai EV, dan minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) juga turut berkontribusi mencapai Rp11,1 triliun.
Hilirisasi ini memberikan dampak positif bagi Indonesia, termasuk penyerapan tenaga kerja lokal, penciptaan ekonomi baru di sekitar industri, dan penguatan sektor UMKM.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), wilayah Sulawesi Tengah juga menjadi penggerak ekspor dan ekonomi regional, terutama dalam ekspor nikel.
Salah satu perusahaan smelter nikel yang beroperasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, yaitu PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), berperan aktif dalam memajukan daerah tersebut melalui program Tanggung Jawab Sosial (CSR).
PT GNI memiliki berbagai program CSR, termasuk dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial budaya, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah smelter.
Perusahaan ini memberikan beasiswa untuk anak-anak sekolah dasar, membangun lapangan voli, dan menyelenggarakan penyuluhan kesehatan.
Selain itu, PT GNI juga memberikan dukungan dalam bidang ekonomi dengan menyediakan pelatihan kewirausahaan dan keuangan bagi UMKM setempat.
Dengan mengintegrasikan CSR dalam strategi bisnis, perusahaan ini berupaya menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat dan memperkuat hubungan antara perusahaan dan masyarakat.