KABARBURSA.COM - Israel melancarkan serangan balasan ke wilayah Isfahan, Iran pada Jumat 19 April 2024. Analis melihat serangan ini dapat menjadi katalis positif bagi sebagian emiten, sekaligus menciptakan celah bagi investor untuk mengakumulasi sejumlah saham yang potensial.
Kepala Divisi Literasi dan Pendidikan Pelanggan Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi mengatakan sektor yang cenderung akan mendapatkan sentimen positif yakni saham energi komoditas dan basic materials, spesifik pada minyak mentah dan emas.
"Karena emiten-emiten tersebut berkorelasi positif terhadap harga komoditas, sehingga jika kenaikan ini berlangsung panjang dapat meningkatkan kinerja positif emiten tersebut," terangnya kepada Kabar Bursa, Minggu 21 April 2024.
Diketahui, Iran termasuk dalam 10 negara produsen minyak mentah di dunia, dengan jumlah produksi hariannya mencapai 3,6jt / barel.
Namun Oktavianus mengungkap, meski harga dari sektor komiditas mendapat sentimen positif dari konflik yang terjadi di Timur Tengah, dia khawatir jika konflik ini kian memanjang akan mengganggu produksi dan supply minyak mentah dari Iran yang juga sebagai salah satu negara produsen minyak mentah terbesar di dunia. "Selain itu, ketegangan juga meningkatkan ketidakpastian ekonomi global yang membuat investor cenderung beralih pada safe haven untuk waktu tertentu," bebernya.
Oleh karena itu menurutnya untuk produsen minyak mentah akan mengikuti ketegangan secara langsung. Namun menurutnya untuk emas akan tetap menarik. Dia memperkirakan sampai akhir tahun ini. "Karena suku bunga yang diperkirakan akan mulai terjadi pemangkasan akan membuat demand emas tetap tinggi," tandas dia.
Adapun analisis teknikal untuk saham yang dapat dicermati dari Kiwoom Sekuritas Indonesia, diantaranya:
1. MEDC, buy TP: 1.895
2. ELSA, trading buy TP: 450
3. MDKA, buy TP: 3.300
4. ANTM, buy TP: 1.970