KABARBURSA.COM - Penjualan ritel AS naik lebih dari perkiraan di bulan Maret, dan data bulan sebelumnya juga direvisi lebih tinggi. Hal ini menunjukkan adanya permintaan konsumen yang kuat yang kemungkinan besar akan mendukung pertumbuhan ekonomi yang solid di kuartal pertama.
Menurut data Departemen Perdagangan yang dirilis pada Senin, nilai pembelian ritel, yang tidak disesuaikan dengan inflasi, mengalami kenaikan sebesar 0,7 persen dari bulan Februari. Angka ini sesuai dengan estimasi tertinggi dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom. Jika dikecualikan mobil dan bensin, penjualan naik sebesar 1 persen.
Penjualan kelompok kontrol - yang digunakan untuk menghitung produk domestik bruto - naik 1,1 persen, terbesar sejak awal tahun lalu. Ukuran ini tidak termasuk layanan makanan, diler mobil, toko bahan bangunan, dan pom bensin. Hal ini kemungkinan menjadi pertanda baik untuk PDB kuartal pertama, terutama setelah angka Februari direvisi lebih tinggi.
Delapan dari 13 kategori membukukan kenaikan, dipimpin oleh e-commerce. Penerimaan di pom bensin naik karena harga-harga melonjak di bulan tersebut, sementara penjualan mobil menurun.
Laporan ini menunjukkan banyak momentum dalam belanja konsumen menuju kuartal kedua. Selama pasar tenaga kerja yang kuat mendukung permintaan rumah tangga, ada risiko bahwa inflasi akan mengakar di dalam perekonomian dan semakin menunda penurunan suku bunga dari Federal Reserve.