KABARBURSA.COM -PT Pertamina Gas (Pertagas) berhasil mencatat kinerja keuangan yang mengesankan sepanjang tahun 2023, dengan meraup laba bersih sebesar US$196,7 juta, naik sebesar 19,4 persen dari laba bersih tahun 2022 sebesar US$164,7 juta.
Kenaikan laba bersih ini didorong oleh peningkatan pendapatan dari US$679,6 juta pada tahun 2022 menjadi US$793 juta pada tahun lalu. Kinerja keuangan yang menggembirakan ini menandakan momentum positif bagi Pertagas yang diproyeksikan akan terus berlanjut pada tahun 2024.
"Untuk tahun ini, Pertagas menetapkan target laba bersih sebesar US$218 juta. Jika target ini tercapai, akan menjadi pencapaian luar biasa pertama bagi Pertagas," ungkap Gamal Imam Santoso, Direktur Utama Pertagas, dalam acara Buka Puasa Bersama dan Media Gathering Pertagas, dikutip Rabu 3 April 2024.
Kinerja keuangan Pertagas sepanjang tahun 2023 didukung oleh operasi yang prima. Dua segmen bisnis utamanya, transportasi gas dan minyak, yang memberikan kontribusi sebesar 54 persen terhadap kinerja keuangan perusahaan, mencatat peningkatan yang signifikan.
Pada segmen bisnis transportasi minyak, Pertagas mencatat lonjakan mencolok sebesar 404,91 persen menjadi 56.858 Mboe dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar 14.042 Mboe. Peningkatan ini didorong oleh beroperasinya Pipa Minyak Rokan yang menjadi kunci kesuksesan, mulai dari penyaluran perdana minyak Pertamina Hulu Rokan pada Februari 2022 hingga operasi penuh pada akhir Desember 2022.
Selain itu, transportasi gas juga mengalami peningkatan kinerja sepanjang tahun 2023, mencapai 526.461 MMscf atau 108,37 persen dibandingkan dengan realisasi tahun 2022 sebesar 485.808 MMscf. Peningkatan ini didorong oleh peningkatan volume pengaliran gas oleh shipper, optimalisasi operasional, dan peningkatan volume regasifikasi.
Pada tahun 2023, volume regasifikasi mencatat peningkatan menjadi 57.685 BBtu atau 109,75 persen dari realisasi tahun sebelumnya sebesar 52.559 BBtu. Proses regasifikasi LNG dijalankan oleh anak perusahaan Pertagas, yaitu PT Perta Arun Gas melalui pengoperasian Terminal Penerimaan dan Regasifikasi LNG di Arun Lhokseumawe, Aceh.
Selain fokus pada performa keuangan, Pertagas juga mengalokasikan belanja modal sebesar US$77 juta untuk pengembangan infrastruktur energi di Arun yang dikelola oleh anak usahanya, Perta Arun Gas. Sisanya, dialokasikan untuk kebutuhan upgrading fasilitas pipa minyak di Rokan dan proyek pipa BBM Cikampek-Plumpang.
Agung Indri Pramantyo, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis Pertamina Gas, menjelaskan bahwa proyek pipa BBM Cikampek-Plumpang merupakan kolaborasi antara Pertagas dan Pertamina Patra Niaga. Pipa berukuran 16 inci dengan panjang 94 km ini akan mengoptimalkan distribusi BBM di Jawa Barat dan sekitarnya, dengan sebagian besar jalur pipa yang akan melewati jaringan Pertagas.
Dengan komitmen yang kuat terhadap pengembangan infrastruktur energi, Pertagas melanjutkan perjalanan transformasinya dari perusahaan fokus gas bumi menjadi infrastruktur energi yang holistik. Dengan strategi yang terarah dan investasi yang tepat, Pertagas siap menjadi pilar utama dalam mendukung pertumbuhan sektor energi di Indonesia.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.