KABARBURSA.COM - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan dukungan kepada 376 Unit Pengolahan Ikan (UPI) mikro, kecil, menengah (UMKM) yang potensial, tersebar di 12 provinsi.
Dukungan ini bertujuan untuk memajukan dan mengembangkan usaha dari segi produksi maupun pemasaran.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo, menyatakan bahwa saat ini sedang dilakukan kurasi terhadap ratusan UMKM untuk memahami kebutuhan masing-masing usaha.
“Kami sedang melakukan kurasi untuk mendapatkan potret detail UMKM dan memahami kebutuhan mereka agar bisa kami bina untuk meningkatkan kelasnya," kata Budi Sulistyo dalam keterangan tertulis, Minggu, 21 April 2024.
Proses kurasi dilakukan setelah pembobotan terhadap 1.883 UMKM yang telah memiliki Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP). Tim Ditjen PDSPKP bergerak ke 12 provinsi untuk melakukan kurasi secara detail terhadap UMKM tersebut.
“Provinsi yang kami sasar mencakup Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Bali, dan Maluku Utara,” jelas Budi.
Proses kurasi berlangsung sejak Maret hingga April 2024 dengan menggunakan paradigma bottom-up, yang berfokus pada kebutuhan yang diinginkan oleh UMKM.
Selain itu, Budi menyebutkan bahwa UMKM dapat meningkat kelasnya jika mereka memenuhi enam aspek, termasuk aspek pemenuhan legalitas usaha. KKP terus melakukan pendampingan dan memberikan kemudahan dalam perizinan berusaha.
KKP juga memberikan bimbingan teknis dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, terutama para pelaku UMKM. "Tidak hanya itu, UMKM juga perlu menerapkan teknologi yang tepat guna untuk meningkatkan produktivitas," tambahnya.
KKP mendorong pelaku UMKM untuk bertransformasi digital dan menembus pasar ekspor melalui serangkaian kegiatan pendampingan untuk memperluas akses pasar, baik domestik maupun ekspor.
“Selain itu, kami juga memberikan dukungan finansial agar UMKM dapat memanfaatkan skema pembiayaan yang mudah dan terjangkau, seperti program kredit, modal ventura, dan skema pembiayaan lainnya,” ujar Budi.