KABARBURSA.COM - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) bagikan dividen sebesar 52 persen dari laba bersih tahun 2023 hingga lakukan buyback dengan nilai maksimal Rp1 triliun dan harga maksimum Rp1.600/lembar.
Hasil tersebut setelah perseroan melakukan RUPS yang dilaksanakan kemarin, Jumat 17 Mei 2034.
Secara rinci, Kalbe akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1,4 triliun atau setara Rp31,- per saham. Sesuai dengan peraturan pasar modal yang berlaku, pembayaran dividen akan dilakukan dalam waktu selambat-lambatnya 30 hari setelah pengumuman hasil RUPST dengan jadwal dan tata cara yang akan segera diumumkan.
Kalbe juga akan melakukan aksi korporasi pembelian kembali saham (buyback) dengan nilai maksimal Rp1 triliun dengan harga maksimal Rp1.600 per lembar. Buyback akan dilakukan dalam periode 16 Mei 2024 hingga 15 Mei 2025.
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Irawati Setiady mengatakan perseroan akan menggunakan pendanaan internal untuk melakukan buyback. Sesuai dengan peraturan pasar modal yang berlaku, rentang waktu pelaksanaan buyback adalah 12 (dua belas) bulan setelah tanggal persetujuan RUPS.
Irawati Setiady menambahkan sejalan dengan komitmen Kalbe untuk memberikan nilai yang optimal bagi pemegang saham, Kalbe merencanakan pembayaran dividen sebesar 52persen terhadap laba bersih tahun 2023. Hal ini sesuai dengan kebijakan dividen Perusahaan dengan rasio 45persen hi hha 55persen terhadap laba bersih.
Selain itu, menurutnya Perseroan juga telah menganggarkan program buyback dengan nilai maksimal Rp 1 triliun untuk memberikan dukungan terhadap harga saham Kalbe dalam kondisi pasar modal yang masih diliputi ketidakpastian, selain mencerminkan keyakinan manajemen terhadap fundamental Kalbe yang kuat.
"Dengan fundamental yang kuat dan memanfaatkan peluang reformasi sektor kesehatan melalui berbagai inisiatif bisnis, Perseroan tetap optimis untuk terus bertumbuh di tengah kondisi pasar yang masih cukup menantang, " ungkap Irawati, Jumat 17 Mei 2024.
Perseroan mempertahankan target tahun 2024 dengan pertumbuhan penjualan pada kisaran 6 hingga 7 persen, pertumbuhan laba bersih pada kisaran 13 hingga 15 persen, serta belanja modal maksimal Rp1 triliun.
Dalam RUPST tersebut KLBF juga merombak susunan pengurus perseroan
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Vidjongtius
Komisaris : Santoso Oen
Komisaris : Ronny Hadiana
Komisaris : Ferdinand Aryanto
Komisaris Independen : Lilis Halim
Komisaris Independen : Rhenald Kasali
Direksi
Presiden Direktur : Bernadette Ruth Irawati Setiady
Direktur : Sie Djohan
Direktur : Mulialie
Direktur : Jos Iwan Atmadjaja
Direktur : Kartika Setiabudy
Nilai Nominal Saham
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), perusahaan farmasi, memiliki rencana untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham, dengan perkiraan nilai nominal saham yang akan dibeli maksimal Rp1 triliun.
Dalam keterbukaan informasinya pada Jumat, 5 April 2024, rencana buyback saham ini direncanakan akan dilaksanakan mulai 16 Mei hingga 15 Mei 2025, dengan jumlah maksimal pembelian sebanyak 625 juta lembar saham. Perusahaan juga telah membatasi harga pembelian saham maksimal hingga Rp1.600 per lembar.
“Biaya yang timbul dari pembelian kembali saham adalah imbalan jasa atas transaksi pembelian saham di BEI melalui perusahaan perantara pedagang efek yaitu 0,11 persen dari nilai transaksi,” ujar Presiden Direktur KLBF Vidjongtius dalam keterangannya.
Vidjongtius mengatakan, perseroan berencana menggunakan dana internal sebagai sumber pembiayaan pembelian saham. Perusahaan memperkirakan dampak penurunan pendapatan bunga sekitar Rp45 miliar.
Dengan mempertimbangkan penurunan pendapatan dan jumlah buyback saham, kata dia, perusahaan memperkirakan proforma laba per saham hingga akhir 2024 sebesar Rp59,6 per saham, atau susut tipis dari laba per saham yang dibukukan senilai Rp59,8.
“Pembelian kembali saham diharapkan memberikan keyakinan kepada investor atas nilai saham perseroan secara fundamental,” ujar dia.
Pada penutupan perdagangan hari ini, saham KLBF sendiri mencatatkan penurunan 1,33 persen menjadi Rp1.480, atau turun 20 poin dari pembukaan perdagangan. Namun, sejak awal tahun atau year to date (ytd) saham KLBF sudah terpuruk 8,64 persen.
Target Pendapatan 2024
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), perusahaan farmasi ternama, menegaskan ambisinya dengan menetapkan target pertumbuhan pendapatan sebesar 6 persen hingga 7 persen untuk tahun 2024, dalam perbandingan dengan capaian pendapatan tahun sebelumnya.
Komunikasi Eksternal Korporat Kalbe Farma Hari Nugroho menjelaskan bahwa target kenaikan pendapatan ini sejalan dengan ambisi perusahaan untuk meraih pertumbuhan laba yang signifikan. “Dalam tahun 2024, kami menetapkan target pertumbuhan sebesar 6 persen hingga 7 persen, dengan margin keuntungan sekitar 13 persen hingga 15 persen,” ungkap Hari dikutip.
“Untuk mewujudkan target-target ambisius ini, Kalbe Farma akan menghadirkan beberapa produk baru, termasuk produk biologis seperti serplulimab untuk kanker, serta produk kesehatan dalam kategori Olahraga dan susu kemasan, bersama dengan berbagai obat resep lainnya,” kata Hari.
Hari menambahkan bahwa perusahaan telah mengalokasikan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 700 miliar hingga Rp 1 triliun untuk tahun ini.
“Belanja modal ini akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi, pemeliharaan rutin, dan pengembangan infrastruktur Teknologi Informasi,” jelas Hari.
Terkait ekspansi apotek, Kalbe Farma lebih memilih untuk mengoptimalkan yang sudah ada daripada menambah jumlahnya.
“Kami fokus pada optimalisasi layanan di apotek yang sudah ada,” kata Hari.
Dalam menghadapi tahun 2024, Kalbe Farma melihat peluang dengan optimisme, meyakini bahwa pemulihan ekonomi secara makro tetap memberikan ruang bagi pertumbuhan perusahaan.