KABARBURSA.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menerima undangan istimewa dari CEO Hyundai Motor Group, Euisun Chung. Acara grand opening pabrik sel baterai dan produksi massal mobil listrik KONA akan digelar di Bekasi, Jawa Barat, pada Juni 2024.
Undangan ini disampaikan saat Airlangga melakukan kunjungan kerja di Korea Selatan.
“Chairman Hyundai mengundang untuk grand opening pabrik sel baterai dan produksi massal mobil listrik KONA di Bekasi,” ujar Airlangga dalam siaran pers, Senin 20 Mei 2024.
Pada kesempatan tersebut, Indonesia juga memperjuangkan beberapa kesepakatan yang telah dicapai pada Joint Committee Meeting on Economic Cooperation (JCEC) sebelumnya, yang didukung oleh Hyundai. Investasi Hyundai Motor pada kendaraan listrik Indonesia meliputi pabrik mobil jadi, pabrik gabungan sel baterai, pabrik paket baterai, dan lain-lain.
Airlangga menambahkan bahwa Hyundai sedang membangun pabrik baterai untuk memproduksi kendaraan listrik yang dilengkapi sel baterai Indonesia pada tahun 2024 ini. Pabrik tersebut berlokasi di Karawang, Jawa Barat, dan merupakan perusahaan patungan dengan LG Energy Solution, yang akan memulai produksi komersial pada kuartal ketiga 2024.
Pemerintah Indonesia kini juga mengakselerasi pengembangan kendaraan listrik (EV) melalui penyusunan peta jalan pengembangan EV, pemberian berbagai insentif, dan pengembangan ekosistem EV di Indonesia.
“Hyundai merupakan salah satu produsen mobil listrik terkemuka. Kami mendorong Hyundai untuk meningkatkan kapasitas bagi UMKM atau supplier lokal, serta engineer Indonesia untuk menguasai teknologi EV. Tidak hanya mobil, tapi juga mesin, serta infrastruktur seperti stasiun pengisian daya. Kami berharap Hyundai lebih melibatkan pemasok lokal di sekitar pabriknya,” kata Menko Airlangga.
Selain percepatan pengembangan EV, Pemerintah Indonesia juga mendorong transisi energi dari fosil ke energi ramah lingkungan seperti energi surya dan panas bumi. Pengembangan teknologi rendah karbon dan efisiensi energi, serta alternatif sumber energi lainnya seperti pengembangan hidrogen untuk kendaraan, juga menjadi fokus utama.
Airlangga menyampaikan bahwa Hyundai memiliki rencana untuk bekerjasama dengan perusahaan BUMN Pertamina dalam mengembangkan proyek hidrogen.
Airlangga menambahkan bahwa Hyundai terlibat aktif dalam berbagai proyek hidrogen secara global, dimulai dari Indonesia dengan Waste-to-Hydrogen, hingga pemanfaatan limbah masyarakat lokal.
“Saya mengapresiasi upaya Hyundai yang secara aktif mengimplementasikan solusi jaringan HTWO (H2). Hal ini tidak hanya akan menguntungkan Indonesia, tetapi juga pasar ASEAN dalam jangka panjang. Hidrogen dapat berperan penting dalam mendorong gerakan netralitas karbon dan pembangunan ekonomi,” jelas Airlangga.
Airlangga menyatakan bahwa kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan terus menguat di masa pascapandemi.
Investasi Korea Selatan di Indonesia mencakup pengembangan pabrik mobil Hyundai, pembangunan pabrik petrokimia oleh Lotte Chemical, dan komitmen pembangunan klaster industri baja berkapasitas 10 juta ton pada 2025.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.