Logo
>

Konflik Timur Tengah Mereda, Harga Minyak Dunia Turun

Ditulis oleh KabarBursa.com
Konflik Timur Tengah Mereda, Harga Minyak Dunia Turun

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga minyak pada hari ini mengalami penurunan. Berdasarkan data dari Trading Economics, harga minyak jenis WTI turun sebesar 0,17 persen menjadi US$ 78,069 per barel pada Senin 13 Mei 2024 pukul 11.30 WIB. Sementara harga minyak Brent juga mengalami penurunan sebesar 0,29 persen menjadi USD 82,55 per barel.

    Analis dari Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer menyatakan bahwa sentimen utama yang menyebabkan penurunan harga minyak adalah meredanya konflik di Timur Tengah dan fundamental pasar yang semakin menurun. "Penurunan harga minyak yang cukup signifikan dapat diantisipasi karena konflik-konflik yang sebelumnya mempengaruhi pasokan minyak kini mereda. Hal ini diharapkan akan berdampak positif pada daya beli di masa mendatang, karena investor dapat memanfaatkan penurunan harga minyak ini untuk investasi," jelas dia.

    “Meskipun begitu, kita perlu ingat bahwa tren harga saat ini masih menunjukkan kecenderungan penurunan, dipengaruhi oleh penurunan daya beli dan penguatan nilai tukar dolar AS,” ujar Fischer dalam risetnya pada Senin 13 Mei 2024.

    {

    "width": "100 persen",

    "height": "480",

    "symbol": "CAPITALCOM:OIL_BRENT",

    "interval": "D",

    "timezone": "Asia/Jakarta",

    "theme": "light",

    "style": "1",

    "locale": "en",

    "hide_top_toolbar": true,

    "allow_symbol_change": false,

    "save_image": false,

    "calendar": false,

    "hide_volume": true,

    "support_host": "https://www.tradingview.com"

    }

    Meski demikian, Fischer memprediksi bahwa minggu ini akan memberikan peluang yang cukup baik untuk penurunan harga minyak, terutama bagi para investor yang tertarik pada minyak jenis WTI.

    “Harga minyak Brent kemungkinan akan turun di bawah US$ 80 per barel karena faktor-faktor yang cenderung bearish semakin dominan,” tambahnya.

    Fischer juga mencatat bahwa Macquarie, sebuah perusahaan riset investasi dan keuangan, memperkirakan harga minyak hingga paruh kedua tahun ini akan cenderung bearish. Pasokan minyak non-OPEC juga terus meningkat, sementara permintaan diproyeksikan meningkat sebagai akibat dari inflasi yang terus berlanjut.

    “Meskipun ada spekulasi tentang kemungkinan OPEC memperpanjang pemangkasan produksi, hal ini belum cukup untuk menahan penurunan harga minyak,” ungkapnya.

    Fischer menambahkan bahwa dalam sebulan terakhir, harga minyak telah melemah sekitar USD 8 per barel dari puncaknya pada Oktober lalu. Penurunan utama ini disebabkan oleh berkurangnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, khususnya antara Israel dan Iran.

    Selain itu, pemangkasan prospek harga minyak oleh Energy Information Energy juga memberikan tekanan tambahan pada harga, dengan perkiraan harga Brent tahun 2024 dipangkas menjadi US$ 87,79 per barel.

    Dengan demikian, Fischer menyimpulkan bahwa situasi pasar saat ini menunjukkan kecenderungan penurunan harga minyak dalam beberapa waktu mendatang, dengan faktor-faktor geopolitik, fundamental pasar, dan perkiraan permintaan yang menjadi pemicu utama.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi