KABARBURSA.COM - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) telah menjadi salah satu pelaku industri yang merasakan manfaat dari penyesuaian tarif Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT). Namun, hingga saat ini, belum ada kepastian terkait perpanjangan kebijakan HGBT untuk sektor industri ini.
Purwono Widodo, Direktur Utama Krakatau Steel, menyatakan harapannya agar kebijakan HGBT dapat diperpanjang. Dia menjelaskan bahwa dalam proses pembuatan baja, salah satu komponen biaya terbesar selain bahan baku adalah energi. Oleh karena itu, perubahan harga energi akan sangat memengaruhi industri baja dan konsumen.
"Dampak dari kenaikan biaya ini dapat menimbulkan berbagai dampak negatif seperti kenaikan harga produk, penurunan pendapatan, penurunan daya saing penjualan baja di pasar, yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja penjualan perusahaan dan juga menurunkan kinerja pajak," ungkap Purwono, Kamis 28 Maret 2024.
{
"width": "100persen",
"height": "480",
"symbol": "IDX:KRAS",
"interval": "D",
"timezone": "Asia/Jakarta",
"theme": "light",
"style": "1",
"locale": "en",
"enable_publishing": false,
"hide_top_toolbar": true,
"save_image": false,
"calendar": false,
"hide_volume": true,
"support_host": "https://www.tradingview.com"
}
Sejak tahun 2016, KRAS telah mengalami penurunan tarif gas berkat Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 40 Tahun 2016, dan mulai menerapkan HGBT sejak tahun 2020 hingga saat ini.
Purwono menambahkan bahwa melalui HGBT, KRAS berhasil mengurangi biaya penggunaan gas secara signifikan. "Dengan penggunaan gas sesuai kontrak, KRAS berhasil mengurangi biaya gas yang pada akhirnya menghasilkan penghematan energi sebesar 8persen," tambahnya.
Dia berharap agar program HGBT tahun ini dapat diperpanjang karena memiliki dampak positif yang besar bagi seluruh pelaku industri di Indonesia. Selain membantu menekan biaya produksi, program HGBT juga telah meningkatkan kinerja KRAS dan berhasil meraih laba yang signifikan sejak tahun 2020.
"Pengalaman KRAS menunjukkan peningkatan kapasitas produksi HRC dengan pembangunan HSM#2 yang selesai pada tahun 2022," tambahnya.