Logo
>

Laba BBCA Tumbuh 16 Persen hingga Mei 2025, di Atas Konsensus Pasar

Secara bulanan, laba bersih pada Mei saja tercatat Rp5 triliun, naik 10 persen dibandingkan April dan 12 persen dibandingkan Mei tahun lalu.

Ditulis oleh Yunila Wati
Laba BBCA Tumbuh 16 Persen hingga Mei 2025, di Atas Konsensus Pasar
Ilustrasi BBCA di papan reklame BEI. Foto: KabarBursa/Abbas Sandji

KABARBURSA.COM - Kinerja keuangan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kembali menunjukkan konsistensi pertumbuhan di tengah dinamika pasar yang masih dipenuhi ketidakpastian. 

Hingga akhir Mei 2025, bank swasta terbesar di Indonesia ini mencatatkan laba bersih bank only sebesar Rp25,2 triliun, naik 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Secara bulanan, laba bersih pada Mei saja tercatat Rp5 triliun, naik 10 persen dibandingkan April dan 12 persen dibandingkan Mei tahun lalu. Jika pendapatan dari dividen dikeluarkan dari perhitungan, pertumbuhan laba BBCA tetap berada di angka 10 persen secara tahunan. 

Ini menandakan bahwa kinerja inti bank masih bertumbuh solid, bahkan lebih tinggi dibandingkan proyeksi konsensus untuk laba bersih konsolidasi BBCA tahun ini yang diperkirakan tumbuh 6,6 persen.

Pendapatan bunga bersih (Net Interest Income) dan pendapatan non-bunga (Non-II) sama-sama mengalami pertumbuhan 7 persen secara tahunan dalam lima bulan pertama tahun ini. 

Pendapatan bunga pada Mei 2025 tercatat mencapai Rp8 triliun, naik signifikan dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini mengindikasikan adanya kenaikan lending yield, sesuai arah strategi manajemen yang berupaya menjaga margin keuntungan di tengah kompetisi bunga kredit yang ketat.

Di sisi lain, pengeluaran operasional tetap terkendali. Hingga Mei, biaya operasional hanya naik 4 persen secara tahunan. Kombinasi antara pertumbuhan pendapatan dan efisiensi biaya ini membuat pre-provision operating profit (PPOP), tanpa memperhitungkan dividen, tumbuh 8 persen secara tahunan. 

Jika pendapatan dari dividen dimasukkan, pertumbuhan pendapatan non-bunga mencapai 22 persen. Namun karena laporan keuangan konsolidasi akan mengeliminasi komponen dividen internal, angka ini tidak sepenuhnya tercermin di laporan utama.

Margin dan Aset BCA Masih On Fire

Kondisi margin dan kualitas aset BBCA pun menunjukkan perbaikan pasca Lebaran. Net Interest Margin (NIM) kembali naik menjadi 5,86 persen di bulan Mei dari sebelumnya 5,56 persen pada April. 

Secara akumulatif, rata-rata NIM selama lima bulan mencapai 5,73 persen, berada dalam kisaran panduan manajemen untuk tahun ini, yaitu antara 5,7 hingga 5,8 persen. Sementara itu, credit cost (CoC) mengalami penurunan tajam dari 0,59 persen menjadi hanya 0,18 persen. 

Meski begitu, secara kumulatif CoC BBCA masih berada di angka 0,37 persen, sedikit di atas target internal 0,3 persen.

Likuiditas tetap menjadi kekuatan BBCA. Dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) di angka 80 persen dan dana murah (CASA ratio) yang naik menjadi 83,2 persen, struktur pendanaan bank dinilai sangat solid. Ini menjadi faktor penting yang memungkinkan bank untuk tetap ekspansif tanpa tekanan likuiditas yang berlebihan.

Pertumbuhan kredit per Mei tercatat sebesar 12 persen secara tahunan. Meski sedikit melambat, pertumbuhan ini tetap tergolong kuat, mencerminkan kebijakan bank yang lebih berhati-hati namun tetap proaktif merespons kebutuhan pembiayaan sektor riil.

Dengan seluruh indikator tersebut, kinerja BBCA hingga Mei dinilai melampaui ekspektasi pasar. Laba yang bertumbuh dua digit, margin yang stabil, serta kualitas aset yang membaik menjadi sinyal bahwa bank ini tetap berada di jalur yang sehat. 

Jika tren ini bertahan hingga akhir tahun, bukan tidak mungkin BBCA kembali mencetak kinerja yang lebih baik dari estimasi analis.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79