KABARBURSA.COM - Pada kuartal I 2024, PT Timah Tbk atau TINS berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp29,5 miliar, namun mengalami penurunan 41,24 persen jika dibandingkan pada kuartal I 2023 sebesar Rp50,2 miliar.
Manajemen perusahaan menyatakan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari kinerja operasional perusahaan hingga Maret tahun ini.
Selama kuartal pertama, TINS berhasil mencatatkan produksi bijih timah sebesar 5.360 ton, naik 29,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya atau kuartal I 2023 yang mencapai 4.139 ton.
Produksi logam juga meningkat sebesar 12,7 persen menjadi 4.475 ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 3.970 ton.
"Fokus perusahaan pada peningkatan produksi melalui penambahan alat tambang, pembukaan lokasi baru, strategi rencana pemulihan, serta program efisiensi berkelanjutan secara perlahan-lahan berdampak pada peningkatan kinerja keuangan perusahaan," kata Direktur Keuangan TINS, Fina Eliani, dikutip Rabu, 1 Mei 2024.
Namun, peningkatan produksi tersebut tidak sebanding dengan penjualan logam timah yang turun 17 persen menjadi 3.524 ton dari 4.246 ton sebelumnya.
Dari total penjualan tersebut, sebanyak 91 persen diekspor, dengan Singapura, Korea Selatan, Amerika Serikat, Jepang, India, dan Belanda menjadi enam tujuan ekspor terbesar.
Sebagai hasilnya, TINS mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,06 triliun, turun 5,3 persen dari Rp2,17 triliun sebelumnya. Pendapatan tersebut terutama didorong oleh penjualan logam timah yang menyumbang Rp1,49 triliun selama kuartal pertama tahun 2024, juga turun dari Rp1,73 triliun pada kuartal pertama tahun 2023.
Sementara itu, nilai aset perusahaan pada kuartal pertama tahun 2024 mencapai Rp12,82 triliun, hanya sedikit turun dari Rp12,85 triliun sebelumnya.