KABARBURSA.COM - Bursa saham mengakhiri perdagangan sebelum libur Lebaran dengan sentimen positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,45 persen ke level 7.286,88. Meskipun sejak awal tahun, IHSG hanya mengalami kenaikan sebesar 0,19 persen.
Namun, sektor keuangan tercatat mengalami pelemahan 4,04 persen dalam perdagangan Jumat (5/4), ditutup di level 1.475,65. Meskipun sejak awal tahun, sektor keuangan mencatat kenaikan sebesar 1,19 persen, yang lebih baik dari kinerja IHSG.
Emiten perbankan rata-rata mencetak kinerja positif sejak awal tahun hingga penutupan pasar sebelum libur Lebaran. Bahkan, sejumlah emiten bank yang masuk dalam daftar 10 bank dengan kapitalisasi pasar terbesar mengalami kenaikan harga dua digit.
Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), misalnya, mengalami kenaikan harga sebesar 18,47 persen. Sementara saham PT Bank CIMB Niaga Tbk menguat 23,89 persen. Bahkan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) melesat hingga 55,17 persen.
{
"width": "100 persen",
"height": "480",
"symbol": "IDX:BMRI",
"interval": "D",
"timezone": "Asia/Jakarta",
"theme": "light",
"style": "1",
"locale": "en",
"enable_publishing": false,
"hide_top_toolbar": true,
"save_image": false,
"calendar": false,
"hide_volume": true,
"support_host": "https://www.tradingview.com"
}
Namun, di antara 10 saham bank dengan kapitalisasi pasar terbesar, hanya saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang kinerjanya kurang memuaskan. Sejak awal tahun hingga Jumat (5/4), harga saham bank ini turun 12,76 persen.
Dengan kenaikan harga saham emiten perbankan, kapitalisasi pasar saham-saham tersebut juga mengalami kenaikan signifikan. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), misalnya, kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 1,21 kuadriliun, naik dari Rp 1,16 kuadriliun pada akhir 2023.
Kapitalisasi pasar BMRI melonjak dari Rp 564,67 triliun menjadi Rp 637,00 triliun dalam periode yang sama. Sedangkan kapitalisasi pasar BRIS meningkat drastis dari Rp 80,26 triliun menjadi Rp 124,55 triliun. Meskipun demikian, kapitalisasi pasar BRIS masih kalah dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), yang mencapai Rp 197,68 triliun.
Posisi emiten bank dalam daftar 10 emiten bank berkapitalisasi pasar terbesar hampir tidak berubah. Posisi teratas masih didominasi oleh BBCA, diikuti oleh BBRI, BMRI, BBNI, dan BRIS. Diikuti oleh MEGA, BNGA, ARTO, dan BNLI.
Namun, yang menarik, posisi ke-10 dalam daftar ini saat ini diduduki oleh PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP). Kapitalisasi pasar bank ini mencapai Rp 34,75 triliun per Jumat (5/4) kemarin.
Pada akhir tahun lalu, posisi ke-10 dipegang oleh PT Bank Pan Indonesia Tbk atau Bank Panin (PNBN). Kapitalisasi pasar PNBN saat itu mencapai Rp 29,15 triliun, sedangkan kapitalisasi pasar NISP hanya Rp 26,94 triliun.
Harga saham NISP mengalami kenaikan yang signifikan, naik 20,29 persen menjadi Rp 1.350 per saham. Kenaikan ini antara lain didukung oleh selesainya proses akuisisi Bank Commonwealth Indonesia.
{
"width": "100 persen",
"height": "480",
"symbol": "IDX:NISP",
"interval": "D",
"timezone": "Asia/Jakarta",
"theme": "light",
"style": "1",
"locale": "en",
"enable_publishing": false,
"hide_top_toolbar": true,
"save_image": false,
"calendar": false,
"hide_volume": true,
"support_host": "https://www.tradingview.com"
}
Berikut adalah daftar 10 emiten perbankan dengan kapitalisasi pasar terbesar per Jumat 15 April 2024 jelang libur panjang:
| Kode | Emiten | Harga | Kapitalisasi Pasar | YTD ({5c49780942a81f0fa3174a56fa804d4c6778fdf8b696d39d7d127491773c8d95}) |
|---|---|---|---|---|
| BBCA | Bank Central Asia | 9.825 | 1.211.177.422.028.800 | 6,88 |
| BBRI | Bank Rakyat Indonesia | 5.650 | 856.308.366.442.496 | 3,98 |
| BMRI | Bank Mandiri | 6.825 | 637.000.021.442.560 | 18,47 |
| BBNI | Bank Negara Indonesia | 5.300 | 197.675.752.357.888 | 3,37 |
| BRIS | Bank Syariah Indonesia | 2.700 | 124.549.001.641.984 | 55,17 |
| MEGA | Bank Mega | 5.150 | 60.465 |
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.