KABARBURSA.COM - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, mengungkap konsistensi perusahaan dalam mengarungi masa pemerintahan enam presiden RI selama 50 tahun terakhir.
Pernyataan tersebut disampaikan Tony dalam acara peringatan HUT ke-57 Freeport Indonesia pada tanggal 7 April. Sebagai catatan, perusahaan ini didirikan pada 7 April 1967.
Freeport Indonesia telah melewati masa kepemimpinan enam presiden RI. Telah banyak tantangan yang dihadapi," kata Tony kepada awak media dikutip Selasa 9 April 2024.
Menurut Tony, meskipun perusahaan telah berdiri selama lima dekade, namun budaya perusahaan yang berkesinambungan telah menjadi kekuatan utama Freeport Indonesia. "Tidak hanya itu," ujar Tony.
"namun keberagaman etnis di antara karyawan perusahaan juga menjadi kekuatan tersendiri. Ini juga telah memperkuat budaya perusahaan hingga saat ini," tambahnya.
"Dari Sabang hingga Merauke, serta berbagai bangsa lain yang bekerja di sini, semuanya telah membuat kami lebih kokoh," tambah Tony.
Perusahaan ini berdiri pada masa pemerintahan Soeharto. Hingga saat ini, perusahaan tambang tembaga ini terus berkembang di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Diperkirakan sekitar 30 ribu orang bekerja di Freeport Indonesia baik sebagai karyawan langsung maupun kontraktor. Dalam pernyataan resmi, perusahaan ini telah berkomitmen untuk meningkatkan jumlah karyawan asli Papua yang menduduki posisi manajemen strategis sejak tahun 1991.
Di samping itu, perusahaan ini juga telah mengalokasikan Dana Pengembangan Masyarakat sejak tahun 1992 hingga 2023 dengan total mencapai US$2,1 miliar. Dana tersebut terbagi menjadi Dana Investasi Sosial yang dikelola langsung oleh Freeport Indonesia dan Dana Kemitraan, masing-masing senilai US$1 miliar.
Pengembangan masyarakat ini meliputi sektor kesehatan, pendidikan, ekonomi, serta infrastruktur. Berdasarkan keterangan resmi, Freeport Indonesia masih menjadi pendorong utama ekonomi di Papua.