KABARBURSA.COM - Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, meminta seluruh anggota aliansi untuk memberikan bantuan militer yang lebih besar kepada Ukraina.
Stoltenberg menyampaikan bahwa Ukraina saat ini mengalami kesulitan dalam memperoleh persediaan amunisi untuk melawan Rusia.
Ajakan Stoltenberg ini cukup jarang terjadi dan menandakan sikap yang semakin terbuka dari NATO dalam memberikan dukungan militer kepada Ukraina, yang bukan merupakan anggota aliansi tersebut.
Bantuan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari sekutu NATO telah membantu Ukraina bertahan sebagai negara merdeka. Namun, menurut Stoltenberg, Ukraina membutuhkan lebih banyak dukungan saat ini.
"Ukraina tidak kehabisan keberanian, tetapi kehabisan amunisi," tambahnya.
Stoltenberg menegaskan bahwa kurangnya persediaan amunisi dari sekutu NATO telah berdampak pada medan perang setiap hari. Oleh karena itu, menurutnya, penting bagi anggota NATO untuk mengambil tindakan dan memberikan lebih banyak amunisi kepada Ukraina.
Sekretaris Jenderal NATO ini telah mengirimkan pesan tersebut kepada pemerintah pusat dari seluruh negara anggota aliansi.
Dia percaya bahwa anggota NATO memiliki kemampuan dan kondisi ekonomi yang memadai untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh Ukraina.
"Ini masalah kemauan politik. Masalah mengambil keputusan dan memprioritaskan dukungan untuk Ukraina," kata Stoltenberg.
Bantuan Militer NATO untuk Ukraina
Baru-baru ini, Amerika Serikat mengumumkan paket bantuan senjata baru senilai US$ 300 juta untuk Ukraina. Namun, paket dana tambahan sebesar US$ 60 miliar masih menghadapi penolakan dari Partai Republik di Kongres.
Negara-negara Uni Eropa juga sepakat untuk memberikan dana sebesar € 5 miliar untuk memperkuat kemampuan militer Ukraina. Namun, Uni Eropa gagal menepati janjinya untuk mengirimkan satu juta peluru artileri ke Ukraina pada bulan Maret ini.
Republik Ceko, yang memimpin program amunisi NATO, mengumumkan bahwa 300.000 peluru pertama dapat tiba di Ukraina dalam beberapa minggu mendatang.
Minggu depan, para pemimpin Uni Eropa akan bertemu dalam KTT di Brussels. Salah satu agenda pertemuan tersebut adalah membahas inisiatif untuk meningkatkan industri senjata di Eropa.