KABARBURSA.COM - PT Esta Indonesia Tbk (NEST), perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan hasil pertanian dan budidaya burung walet, membeli aset tanah dan bangunan milik Direktur Utama Hoo Anton Siswanto sekaligus pemegang saham utama.
Berdasarkan keterbukaan informasi, NEST membeli enam bidang tanah dan bangunan dengan total nilai transaksi mencapai Rp12,3 miliar. Transaksi dilakukan pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Lebih lanjut, transaksi ini bertujuan memperkuat bisnis rumah burung walet yang sudah produktif serta meningkatkan ketersediaan bahan baku dan profitabilitas perusahaan. "Aset yang dibeli akan dimanfaatkan sebagai rumah burung walet untuk mendukung kegiatan usaha utama PT Esta Indonesia Tbk, yaitu budidaya burung walet," tulis manajemen perseroan, dikutip Sabtu, 19 Oktober 2024.
Di samping itu, manajemen NEST menegaskan, Hoo Anton Siswanto juga merupakan pemegang saham utama dan pengendali perseroan, sehingga transaksi ini melibatkan pihak afiliasi. Perseroan memilih melakukan transaksi dengan pihak afiliasi karena lokasi aset yang strategis dan produktivitas rumah burung walet tersebut sudah teruji.
"Rumah burung walet tersebut merupakan properti yang telah produktif dan akan langsung dimanfaatkan untuk menjaga pasokan bahan baku perusahaan. Selain itu, penambahan aset ini diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan dalam jangka panjang," terang keterbukaan informasi tersebut.
Rincian transaksi tersebut terdiri atas berbagai lokasi strategis. Salah satu bidang tanah yang dibeli adalah tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 01771 atas nama Hoo Anton Siswanto, dengan luas tanah 3.914 meter persegi dan bangunan seluas 324 meter persegi. Selain itu, terdapat juga tanah dengan SHM No. 420 atas nama Hoo Anton Siswanto dengan luas 5.652 meter persegi dan bangunan seluas 324 meter persegi.
Pembelian berikutnya adalah tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 00002 atas nama Anton Siswanto, yang memiliki luas tanah 1.974 meter persegi dan bangunan sebesar 768 meter persegi. Di sisi lain, tanah yang lebih luas, dengan SHGB No. 00001 atas nama Hoo Anton Siswanto, memiliki luas tanah 17.700 meter persegi dan bangunan seluas 576 meter persegi.
Tak hanya itu, NEST juga mengakuisisi tanah dengan SHGB No. 00009, yang memiliki luas tanah 1.700 meter persegi serta bangunan seluas 576 meter persegi. Terakhir, tanah dengan SHGB No. 00004, atas nama Hoo Anton Siswanto, mencakup luas tanah 13.020 meter persegi dan bangunan seluas 576 meter persegi.
Selain itu, aset tanah dan bangunan yang dibeli oleh NEST tersebar di beberapa lokasi strategis di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Salah satu properti yang diakuisisi berlokasi di Desa Tambarana, dengan luas tanah sebesar 3.914 meter persegi, yang digunakan sebagai rumah burung walet. Di Desa Patangolemba, perusahaan juga membeli rumah burung walet yang berdiri di atas tanah seluas 5.652 meter persegi.
Selanjutnya, NEST mengakuisisi rumah burung walet di Desa Tambaro, yang terletak di atas tanah seluas 1.974 meter persegi, serta properti di Desa Padalembara dengan luas tanah yang jauh lebih besar, yaitu 17.700 meter persegi. Selain itu, rumah burung walet lain yang berada di Kelurahan Kawua, dengan luas tanah 1.700 meter persegi, juga menjadi bagian dari pembelian ini.
Terakhir, perusahaan menambah asetnya dengan membeli tanah seluas 13.020 meter persegi di Desa Batugincu, yang juga dimanfaatkan untuk kegiatan usaha rumah burung walet. Dengan akuisisi ini, PT Esta Indonesia Tbk memperkuat posisi strategisnya dalam industri budidaya burung walet.
Dengan demikian, total luas tanah yang dibeli oleh PT Esta Indonesia Tbk (NEST) adalah 42.960 meter persegi, sedangkan total luas bangunan yang dibeli adalah 3.144 meter persegi.
Dengan pembelian aset tanah dan rumah burung walet yang produktif, PT Esta Indonesia Tbk berupaya memastikan kelangsungan pasokan bahan baku bagi bisnis budidaya burung waletnya. Langkah ini merupakan bagian dari strategi Perseroan untuk memperkuat posisi di pasar dan meningkatkan efisiensi operasional.
Dalam jangka panjang, diharapkan hal ini dapat berdampak positif pada kinerja keuangan dan meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham.
Harga Saham NEST
Pada penutupan perdagangan Jumat, 18 Oktober 2024, harga saham NEST ditutup menguat signifikan sebesar 5,91 persen atau naik 24 poin ke level Rp430 per lembar saham. Kenaikan ini menunjukkan peningkatan kepercayaan investor terhadap saham NEST, yang terus menunjukkan performa positif di pasar modal.
Saham NEST dibuka di level Rp406 dan langsung menunjukkan tren positif sepanjang perdagangan hari ini. Harga tertinggi yang berhasil dicapai adalah Rp430, sementara harga terendah tercatat pada level Rp400.
Meski belum mencapai level Auto Reject Atas (ARA) yang berada di Rp505, saham NEST berhasil menunjukkan pergerakan yang optimistis dengan rata-rata harga perdagangan di Rp417. Di sisi lain, batas Auto Reject Bawah (ARB) saham ini tercatat di level Rp306.
Volume perdagangan saham NEST mencapai 44,8 juta lot, melampaui rata-rata volume harian yang biasanya berada di angka 40,11 juta lot. Total nilai transaksi hari ini tercatat sebesar Rp18,7 miliar, dengan frekuensi transaksi mencapai 13.052 kali. Aktivitas perdagangan yang tinggi ini menunjukkan minat kuat dari para pelaku pasar terhadap saham NEST.
Dari sisi arus modal, investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp2,8 miliar, sedangkan nilai penjualan asing tercatat jauh lebih kecil, yaitu Rp186,4 juta. Data ini mengindikasikan minat yang kuat dari investor asing untuk meningkatkan eksposur mereka terhadap saham NEST, yang dapat memberikan dampak positif pada pergerakan harga saham di masa mendatang.
Kenaikan harga saham NEST sebesar 5,91 persen hari ini mencerminkan sentimen positif yang didorong oleh minat beli yang tinggi, baik dari investor domestik maupun asing. Dengan volume perdagangan yang signifikan dan aktivitas yang ramai, saham NEST menunjukkan potensi yang menjanjikan di pasar, terutama bagi investor yang mencari peluang pertumbuhan di sektor perdagangan besar hasil pertanian dan budidaya burung walet, bisnis utama perusahaan. (*)