KABARBURSA.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh mendorong peningkatan akses keuangan melalui program pengembangan wilayah ekosistem keuangan inklusif untuk mengembangkan potensi ekonomi daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kepala OJK Provinsi Aceh, Yusri, menyatakan bahwa pihaknya telah menginisiasi pembentukan 24 tim percepatan akses keuangan daerah (TPAKD), yang terdiri dari satu TPAKD provinsi dan 23 TPAKD kabupaten/kota.
"Program tim percepatan akses keuangan daerah ini meliputi pengembangan wilayah ekosistem keuangan inklusif. Pengembangan ini dilakukan melalui tiga fase, yakni pra-inkubasi, inkubasi, dan pascainkubasi," katanya.
Menurut Yusri, fase pra-inkubasi melibatkan pemetaan potensi ekonomi daerah, seperti yang dilakukan terhadap industri nilam di Kabupaten Aceh Besar.
"Pemetaan usaha ini bertujuan untuk memudahkan akses pembiayaan modal kerja maupun investasi dari lembaga jasa keuangan," ungkapnya.
"Fase pra-inkubasi kami lakukan dengan petani nilam di Kecamatan Lhoong Kabupaten Aceh Besar, sebagai upaya mengembangkan ekosistem keuangan inklusif melalui komoditas minyak nilam," tambahnya.
Yusri menekankan bahwa komoditas minyak nilam di Provinsi Aceh merupakan yang terbaik dan telah diakui sejak zaman kolonial Belanda.
Pengembangan minyak nilam ini juga mendapat dukungan dari Pemerintah Aceh serta para peneliti Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, termasuk penjaminan kualitas dan harga minyak nilam yang dilakukan oleh Atsiri Research Center (ARC).
OJK Aceh berkomitmen mendukung pertumbuhan berkelanjutan ekosistem rantai nilai minyak nilam melalui program ekosistem keuangan inklusif.
"Kami terus mendorong pemetaan potensi antara petani nilam dengan lembaga jasa keuangan, sehingga akses mereka terhadap lembaga keuangan semakin meningkat," jelas Yusri.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.