Logo
>

Pedagang: Beras Impor di Pasaran Penyebab Harga Naik

Ditulis oleh KabarBursa.com
Pedagang: Beras Impor di Pasaran Penyebab Harga Naik

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Ketersediaan pangan nasional saat ini dikatakan melimpah dengan banyaknya beras impor yang masuk dan memberikan varian harga yang berbeda-beda, namun hal ini dikhawatirkan beras lokal menjadi sangat mahal dan langka.

    INKOPPAS (Induk Koperasi Pedagang Pasar), selaku induk koperasi yang menangani terkait harga-harga kebutuhan sembako dan menghimpun pedagang pasar, terus berkoordinasi dalam melakukan pemantauan terhadap gejolak harga.

    Bulog dan Inkoppas menyalurkan setiap minggu hampir 550 Ton dalam setiap minggu, kita salurkan ke Pasar Rawamangun dan beberapa pasar di DKI karena penunggasan di Jakarta dan menyusul ke Jawa Barat.

    "Kami sudah berkoordinasi dengan Kanwil Jawa Barat untuk menyalurkan beras Bulog SPHP. Ke daerah-daerah penyangga Jakarta terlebih dahulu seperti Kabupaten Bogor dan Kota Bogor karena beras mulai langka di pasar tradisional Kota Bogor," ujar Andrian Lame Muhar, SE, Msi Ketua Harian INKOPPAS di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, 15 Februari 2024.

    Menurut Andrian Lame, dirinya juga menyalurkan ke Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi sampai dengan, Tangerang dan Kabupaten Tangerang.

    Saat ini sedang berproses, kemarin Inkoppas rapat dengan Kepala Dinas Pangan di Kota Bogor yang berdiskusi, penyaluran beras SPHP 50 Kg harus menggunakan rekomendasi dari Disperindag atau Dinas Pangan.

    "Untuk beras yang komersil ternyata Inkoppas belum dilibatkan. Tetapi kami meminta kepada Bulog agar Inkoppas dilibatkan dalam beras pengalihan atau beras komersil," kata Andrian.

    "Saya rasa sudah mulai turun. Tadi kan sudah lihat ke pasar, harga semuanya untuk premium 14 ribu, ada 13 ribu gitukan tetapi masih ada sedikit-sedikit naik ya. Tinggal kita banjiri terus saja, kalau pasar tradisional sih saya rasa tidak menjadi masalah. Yang menjadi masalah itu kan di pasar retail modern," jelasnya.

    "Sambil kita menunggu panen raya para petani-petani beras, kalau ada panen raya kan ada tambahan yang masuk ke dalam pasar-pasar tradisional.

    "Untuk saat ini, barang-barang beras Bulog SPHP tetap kita salurkan, kita akan meningkatkan terus downline kita, pedagang-pedagang kita yang ada di pasar, sambil menunggu instruksi berikutnya dari Bulog dan Pemerintah," kata Andrian Lame.

    Pedagang kami yang menjual beras-beras SPHP kebanyakan dari Pakistan sama Thailand, yang tadi kita lihat di bawah, dan nanti kata Pak Dirut akan masuk beras impor asal Vietnam.

    "Harapan kedepan setelah pemilu, saya harapkan semua kondusif dan kemudian pedagang-pedagang kami bisa mendapatkan harga-harga pangan yang terjangkau. Tetapi yang paling penting tidak hanya beras, tetapi barang-barang pangan lainnya baik yang hasil importasi maupun dalam negeri," tutur Andrian Lame.

    Andrian Lame mengatakan, "Kalau pedagang pasar itu intinya begini, kalau harga naik dia ikut naik, harga turun dia ikut turun. Harga 1000 naik jadi 1200, harga 900 jadi 1000, jadi dia mengikuti alur. Tetapi kalau harga terlalu tinggi kan pelanggan atau pembeli akan mengikat kencang ikat pinggang, sehingga omset mereka jadi menurun.

    "Kalau omset pedagang menurun, berakibat juga terhadap membayar distribusi pasar akan berdampak domino kedepan seperti itu, maka kita harapkan pangan terus bisa stabil harganya bisa terjangkau sehingga pedagang kami bisa berjualan dengan bagus dan baik dengan harga yang bagus. Konsumen semakin banyak sehingga mereka bisa tumbuh ekonomi kerakyatan," pungkasnya.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi