KABARBURSA.COM - Para pengusaha tanah air semakin banyak merambah bisnis fasilitas pengelolaan dan pemurnian atau smelter. Mereka masuk ke bisnis ini, untuk mengimbangi dominasi investor asal China yang menjadi pemain utama dalam industri hilirisasi di Indonesia.
Menurut data Program Riset Sustainable Development THE Prakasa, dari 248 tungku smelter nikel di Indonesia, 137 tungku terafiliasi dengan investor China.
Mayoritas investasi ini mencapai 99 persen terkonsentrasi di Sulawesi, Halmahera, dan Maluku Utara.
Dan untuk mengatasi dominasi China, pengusaha lokal mulai mengembangkan smelter.
Sementara itu, Jusuf Kalla mengumumkan bahwa proyek smelter PT Bumi Mineral Sulawesi Selatan sudah bisa beroperasi dengan target produksi pabrik pertama mencapai 33.000 hingga 36.000 ton per tahun.
Saksikan kabar ini dalam bentuk video berikut:
https://youtu.be/SQ350_2TseA?si=B6CJtoD-PYinPxwc
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.