Logo
>

Perhatikan BUMI, ANTM, DEWI di Perdagangan Siang ini

Arus dana asing mengalir deras ke BUMI, ANTM, dan DEWI pada sesi siang, dengan pola pergerakan yang kontras antara reli kuat, penguatan berbasis emas, hingga tekanan jual intraday.

Ditulis oleh Yunila Wati
Perhatikan BUMI, ANTM, DEWI di Perdagangan Siang ini
Ilustrasi, pergerakan saham di papan pantau Bursa Efek Indonesia. Foto: Dok KabarBursa.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Pada perdagangan saham sesi siang, Senin, 22 Desember 2025, ada tiga saham yang paling menarik diperhatikan. Ketiga saham ini sedang diincar asing karena pergerakan dan potensinya yang menarik di sepanjang hari ini.

    Yang paling menonjol adalah saham BUMI (PT Bumi Resources Tbk). Di sesi pertama, saham ini berada di posisi teratas dengan net buy asing mencapai 1,61 miliar. Ada hasil dari pembelian asing yang mencapai 2,5 miliar saham, yang tentunya jauh melampaui aksi jualnya.

    Harga BUMI bergerak naik 11,05 persen atau 38 poin ke level 382. Saham ditransaksikan sebanyak 99,42 juta dengan valuasi mencapai 3726,5 miliar. Skala ini menempatkan BUMI sebagai magnet utama arus dana asing di sesi siang, dan mencerminkan minat spekulatif dan likuiditas besar yang masih menjadi daya tarinya.

    Setelah BUMI ada ANTM (PT Aneka Tambang Tbk). Saham ANTM mencatatkan net buy asing sekitar 71,16 juta saham. Angka ini penting, karena ANTM tidak hanya masuk radar asing tetapi juga konsisten dengan narasi besar yang sedang terbentuk di pasar, yaitu reli harga emas global.

    Hingga siang, harga berada di posisi 3.200, naik 130 poin atau 4,23 persen dari penutupan sebelumnya di 3.070. Kenaikan ini cukup signifikan dan terjadi di atas level psikologis di 3.000 dan mendekati area yang sebelumnya menjadi supply menengah.

    Artinya, psaar tidak lagi ragu membeli di harga tinggi dan ini menjadi ciri fase lanjutan dari tren naik, bukan sedar technical rebound.

    Vokume transaksi yang dihasilnya mencapai 1,86 juta lot dengan nilai yang sangat besar, yaitu Ro589,1 miliar. Ini menjadi poin krusial karena menandakan validitas pergerakan, bukan kenaikan tipis tanpa dukungan dana.

    Posisi selanjutnya diisi oleh DEWI (PT Dewi Shri Fermindo Tbk), emiten yang berfokus pada produk makanan dan minuman. DEWI mengoleksi net buy asing sebanyak 20,32 juta saham. 

    Namun jika melihat pergerakannya hingga siang ini, DEWI sedang turun 11 poin atau 6,59 persen dan memposisikan harga di level 156. Volume transaksinya sangat besar, mencapai 1,49 juta lot dengan nilai transaksi mencapai Rp23,1 miliar.

    Kesimpulannya, BUMI, ANTM, dan DEWI adalah tiga saham yang paling nyata sedang diburu. Dari ketiganya, ANTM menonjol sebagai satu-satunya saham berbasis emas yang dibeli asing secara agresif, menegaskan bahwa arus dana global mulai masuk ke emas lewat jalur yang lebih defensif dan terukur, bukan lewat saham yang sudah terlalu panas.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79