Logo
>

UBS Kantongi Rp229,61 Miliar dari BUMI, Segini Kenaikan Harganya

Di tengah aksi lindung nilai UBS AG London, saham BUMI justru melesat tajam dengan lonjakan harga parabolik, mencerminkan euforia pasar dan derasnya arus dana di fase lanjutan tren.

Ditulis oleh Yunila Wati
UBS Kantongi Rp229,61 Miliar dari BUMI, Segini Kenaikan Harganya
Aktivitas di PT Bumi Resources Tbk. Foto: Dok BUMI.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – UBS AG London melepas sebagian kepemilikan sahamnya di PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Transaksi signifikan ini berhasil menghimpun dana segar sebesar Rp229,61 miliar. Jumlah yang cukup besar dalam nilai nominal dan untuk menambah pasokan saham di pasar pada saat eksekusinya.

    UBS AG London menjual sekitar 627,35 juta lembar saham pada harga Rp366 per saham. Dengan begitu, porsi kepemilikannya turun dari 6,06 persen menjadi 5,89 persen. Artinya, secara proporsional yang dilepas hanya Sebagian kecil dari total kepemilikan yang mencapai 21,88 miliar saham.

    Aksi ini dilakukan untuk keperluan lindung nilai (hedging) derivatif bagi kepentingan klien. UBS sendiri masih menyatakan diri sebagai pengendali. Yang menarik, aksi jual ini terjadi di tengah periode Ketika BUMI mencatat minat beli asing yang sangat besar secara agregat di pasar reguler.

    Jika dilihat dari performa harga, kenaikan harga BUMI sudah luar biasa. Dalam satu hari perdagangan saja, harganya melonjak 14,53 persen dari 346 ke 394. Kenaikan harian sebesar ini menandakan adanya dorongan beli yang sangat kuat dan mendadak, yang biasanya dipicu oleh kombinasi sentimen, likuiditas, dan euforia jangka pendek. 

    Menariknya, persentase kenaikan 1 hari dan 1 minggu identik, yang artinya lonjakan besar tersebut terjadi dalam satu fase cepat tanpa jeda konsolidasi berarti.

    Jika ditarik ke satu bulan terakhir, gambarnya menjadi jauh lebih ekstrem. Harga naik hampir 79 persen dari area 218 ke 400. Pasar bukan hanya bereaksi terhadap satu katalis sesaat, tetapi sudah berada dalam fase akumulasi agresif yang berubah menjadi markup cepat. Namun, ritme kenaikannya sudah jauh di atas rata-rata wajar untuk saham likuid normal.

    Dalam horizon tiga bulan, lonjakannya mencapai 245 persen, dari 115 ke 400. Ini adalah ciri khas saham yang masuk fase re-rating ekstrem, di mana valuasi dan harga bergerak jauh lebih cepat dibanding perubahan fundamental. 

    Ketika kenaikan menembus dua hingga tiga kali lipat dalam waktu singkat, pasar biasanya digerakkan oleh rotasi dana spekulatif dan narasi yang menguat secara kolektif.

    Dalam enam bulan, harga sudah naik 228 persen, dan secara year to date melonjak hampir 234 persen dari level 70 ke 400. Kenaikan YTD sebesar ini menandakan bahwa siapa pun yang masuk di fase awal reli sudah menikmati keuntungan berlipat, sementara pelaku yang masuk belakangan menghadapi profil risiko yang jauh lebih tinggi karena harga sudah sangat jauh dari titik awal akumulasi.

    Jika semua rentang waktu ini dirangkai, data tersebut memperlihatkan satu benang merah yang jelas: harga bergerak sangat cepat ke atas dalam waktu singkat, dengan percepatan yang semakin tajam di fase akhir. 

    Ini bukan lagi fase awal tren, melainkan fase lanjutan yang sarat euforia. Selama aliran dana dan sentimen masih kuat, harga memang bisa bertahan tinggi atau bahkan naik lagi. Namun secara statistik, semakin curam kenaikan, semakin sensitif harga terhadap perubahan sentimen sekecil apa pun.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79